Abstract:
Keterikatan karyawan dalam sebuah organisasi merupakan faktor penting yang
memengaruhi produktivitas dan keberlanjutan suatu usaha, termasuk dalam sektor
pariwisata. Namun, di Wisata Marga Silima, keterikatan karyawan pengelola wisata
masih menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya manajemen konflik yang
efektif, minimnya peluang pengembangan diri bagi karyawan, serta akses teknologi
informasi yang belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh manajemen konflik, peluang pengembangan diri, dan akses teknologi
informasi terhadap keterikatan karyawan pengelola wisata Marga Silima, dengan
komitmen organisasi sebagai variabel intervening. Penelitian ini juga berupaya
memberikan rekomendasi strategis dalam meningkatkan keterikatan karyawan
guna menunjang keberlanjutan wisata. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan sampel
menggunakan metode purposive sampling, dengan responden terdiri dari karyawan
pengelola wisata Marga Silima. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui
wawancara, Observasi secara langsung dan Dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa manajemen konflik, peluang pengembangan diri, dan akses
teknologi informasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keterikatan
karyawan. Komitmen organisasi terbukti menjadi variabel intervening yang
memperkuat hubungan antara ketiga faktor tersebut dengan keterikatan karyawan.
Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa peningkatan akses terhadap
teknologi informasi dapat meningkatkan efektivitas kerja dan keterlibatan
karyawan dalam pengelolaan wisata