Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh membangun kemampuan berhitung anak RA
Istiqomah Sampali dalam memahami konsep bilangan dengan menggunakan
media permainan leg puzle dari kayu. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan berhitung anak didik di RA Istiqomah Sampali melalui
permainan leg puzzle dari kayu
.
Subjek penelitian ini adalah anak didik RA Istiqomah Sampali, tahun pelajaran
2015/2016, yang terdiri dari 23 anak didik. Pembelajaran berhitung di RA
Istiqomah Sampali masih menggunakan metode drill dan praktek-praktek pencil
paper test, ini mambuat anak merasa cepat bosan dan capek. Agar kemampuan
berhitung anak dapat berkembang dengan lebih baik maka diperlukan suatu
media yang menyenangkan yaitu dengan media permainan leg puzzle dari kayu.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui 2 siklus yang setiap masingmasing siklus mempunyai tahapan: perencanaan, observasi, evaluasi, dan
refleksi. Tehnik pengumpulan data yaitu tes dan nontes, secara nontes melalui
observasi, dan tes melalui unjuk kerja. Tehnik analisis data secara kualifikatif
dan kuantitatif. Upaya meningkatkan kemampuan anak didik dalam berhitung
permulaan melalui permainan leg puzzle pada anak RA Istiqomah Sampali,telah
memberikan hasil pada pra siklus yaitu : kemampuan menghitung angka 1-20
sesuai arahan guru hanya 44%, kemampuan menghitung angka 1-20 dengan leg
puzzle tanpa arahan guru yaitu 36%, dan kemampuan menghitung angka yang
dicapai setelah menggunakan leg puzzle kayu yaitu 17%, Hal ini menunjukkan
bahwa kemampuan anak menghitung angka masih sangat rendah. Pada siklus I
Upaya meningkatkan kemampuan anak didik dalam berhitung dengan
menggunakan leg puzzle dari kayu menunjukkan hasil seperti mendengarkan
penjelasan dan arahan dari guru yaitu 59%, kemampuan menghitung angka 1-20
sesuai arahan guru yaitu 70%, kemampuan mengurutkan angka 1-20 tanpa
arahan guru yaitu 70% dan kemampuan berhitung yang dicapai setelah
menggunkan leg puzzle kayu yaitu 65%. Hasil penilaian perkembangan
kemampuan berhitung anak pada siklus II menunjukkan perkembangan yang
luar biasa yaitu sebesar 96%,hal ini menunjukkan kemampuan anak dalam
berhitung dengan menggunakan leg puzzle dari kayu berkembang sangat baik.
Hasil penelitian perkembangan kemampuan berhitung anak yang BSH dan BSB
pada siklus II menunjukkan mendengarkan penjelasan dan arahan dari guru yaitu
96%, kemampuan menghitung angka 1-20 sesuai arahan guru yaitu 96%,
kemampuan mengurutkan angka 1-20 dengan leg puzzle tanpa arahan guru yaitu
96% dan kemampuan berhitung yang dicapai setelah menggunkan leg puzzle kayu
yaitu 96%