dc.description.abstract |
Kebutuhan air dikehidupan semakin besar akibat dari peningkatan jumlah penduduk
dan perubahan fungsi lahan menyebabkan tidak adanya lagi lahan untuk penyerapan
air hujan sehingga limpasan air hujan meningkat. Selama ini di Kecamatan
Kabanjahe, air hujan yang melimpas hanya dialirkan ke saluran pembuangan untuk
dibuang ke saluran. Air hujan terbuang tanpa dimanfaatkan untuk kebutuhan air baku.
Untuk itu perlu dilakukannya konservasi air dengan upaya panen air hujan, dimana
air hujan yang di panen dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan air baku di kecamatan
Kabanjahe salah satunya pada Asrama di wilayah tersebut. Sehingga dapat
mengurangi pemakaian air dari PDAM yang biayanya terbilang cukup mahal. Data
yang dikumpulkan berupa luas atap Asrama dari pemodelan bangunan dengan
menggunakan software Autocad, data curah hujan harian maksimum dari BMKG
Sampali dan kebutuhan air yang diperlukan. Dari hasil analisa didapatkan kapasitas
bak penampung pada Asrama sebesar 35m³ dengan jumlah 2 buah bak, dapat
menghemat pemakaian air PDAM selama 12 bulan. Dari hasil analisa dapat
disimpulkan penggunaan air hujan dapat menghemat air dari PDAM sebesar 41,7%
biaya yang dapat di hemat sebesar
Rp 4,716,783 dalam waktu 12 bulan, dari normalnya biaya pembayaran air PDAM
yang dikeluarkan sebesar Rp 11,290,225 dalam waktu 12 bulan. |
en_US |