Abstract:
Padangsidimpuan mempunyai kearifan lokal yang khas dari destinasi wisata alam,
destinasi wisata budaya, destinasi wisata kuliner dan lainnya. Wisata kuliner di
Padangsidimpuan umumnya akan ramai dikunjungi oleh tamu pemerintah, tamu
organisasi dan tamu pribadi pada hari sabtu dan minggu. Destinasi wisata kuliner
di Padangsidimpuan memiliki citra rasa yang khas dan perlu direkomendasikan
untuk penggemar wisata kuliner seluruh Indonesia bahkan mancanegara. Tujuan
penelitian ini adalah menganalisis dan menggambarkan model komunikasi
pariwisata pihak pemangku kepentingan dalam mengembangkan pariwisata
berbasis kearifan lokal di Padangsidimpuan. Teori yang digunakan adalah
komunikasi, model komunikasi pariwisata, kearifan lokal Metode penelitian ini
menggunakan metode eksploratif melakukan penjelajahan atau penjajakan agar
lebih mengenal dan mengetahui gambaran mengenai suatu gejala sosial. Hasil dari
Model komunikasi pariwisata yang terbentuk di Padangsidimpuan merupakan
keterlibatan antara publik-publik yang terkait dalam usaha mengembangkan
pariwisata berbasis kearifan lokal. Pernyataan sikap dan komitmen dari semua
unsur yang terkait di bidang kepariwisataan untuk tetap mempertahankan nilai nilai sosial budaya dan kelestarian lingkungan sebagai pondasi destinasi wisata.
Kearifan lokal yang dikelola pengelola, khalayak, Dinas Pariwisata dan dinas
terkait lainnya untuk menjadikan destinasi wisata dan mengenalkan local
branding Padangsidimpuan yaitu kota Salak. Salah satunya dengan membangun
tugu Salak, menggunakan logo Salak pada lambang atau logo baju, setiap
perbatasan kota Padangsidipuan menggunakan logo Salak dan memporduksi
olahan Salak seperti keripik, dodol, kue dan lainnya