dc.description.abstract |
Indonesia banyak kegiatan industri dan perkebunan yang mengahsilkan banyak
sampah dan menimbulkan kekhawatiran akan pencemaran lingkungan. Timbulnya
sampah akan mengakibatkan pemanasan global. Maka dari itu penelitian kali ini
menggunakan Abu Tempurung Kelapa untuk menggantikan sebahagian agregat
halus dengan metode eksperimen atau pengujian. Penggantian sebahagian agregat
halus ini bertujuan untuk mengetahui nilai ekonomis dalam pembuatan beton
dalam dunia konstruksi serta untuk mengetahu nilai kuat tekan beton. Penggunaan
Abu Tempurung Kelapa sebanyak 2%, 5%, dan 7% dari berat agregat halus. Dan
juga menggunakan bahan Aditif silica oksida sebanyak 5% dari semen. Untuk
Beton Normal didapat nilai kuat tekan sebesar 11.97 MPa. Untuk nilai kuat tekan
beton variasi BATKS 1 dengan ATK 2% + Aditif silica oksida 5% 12.94 MPa,
BATKS 2 dengan 5% ATK + % Aditif silica oksida 5% sebesar 12.03
MPa, BATKS 3 dengan ATK 7% + Aditif silica oksida 5% sebesar 10.12 MPa,
BATK 1 dengan ATK 2% sebesar 10.12 MPa, BATK 2 dengan ATK 5% sebesar
10.69 MPa, BATK 3 dengan ATK 7% sebesar 9 MPa. Nilai Kuat tekan beton yang
optimal berada pada variasi BATKS 1 sebesar 12.94 MPa. Dari hasil penelitian ini
dapat diketahui bahwa semakin banyak Abu Tempurung Kelapa yang digunakan
semakan rendah nilai kuat tekan beton. Hal ini dikarenakan abu tempurung kelapa
dalam bentuk halus bereaksi dengan kapur bebas Ca(OH)2 dan air menjadi suatu
massa padat yang tidak larut di dalam air yaitu CSH dan CAH. |
en_US |