Abstract:
Wilayah Indonesia sering terjadi bencana alam, salah satu dengan intensitas yang
cukup tinggi ialah terjadinya gempa bumi.Dengan meninjau faktor faktor yang
berpengaruh terhadap magnitudo pada gempa yang terjadi, kebanyakan kerusakan
terjadi diakibatkan gempa dekat. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbedaan perilaku sendi plastis akibat perubahan perioda pulse pada gerakan
tanah.Penelitian ini akan menerapkan metode kuantitatif komparatif yang
menggunakan data primer dari hasil metode analisis. Proses pemodelan CBF
(Consentrically Braced Frame) dimulai dengan menentukan pre eliminary design,
di mana desain awal struktur ditetapkan. Kemudian, analisis yang dilakukan adalah
Incremental Dynamic Analysis (IDA) yang bertujuan untuk memberikan
pemahaman yang mendalam tentang bagaimana bangunan akan bereaksi terhadap
berbagai tingkat gempa bumi.Setelah melakukan perhitungan IDA dan
mendapatkan nilai nilai Interstory Drift maka selanjutnya kita melihat grafik sendi
plastis di daerah bracing pada output software Opensees dan didapat hasil berupa
nilai IO,LS dan CP. Hasil analisa pada model gedung bresing yang berupa kurva
IDA dengan groundmotion yang memiliki perioda pulse rendah membutuhkan RSA
yang lebih besar untuk mengalami keruntuhan dibandingkan dengan perioda pulse
yang tinggi. Kemudian,analisa pada model gedung saat terkena gempa pulse
dengan perioda pulse tinggi menunjukkan bahwa perilaku sendi plastis mengalami
deformasi aksial yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan deformasi aksial pada
perioda pulse yang lebih rendah