| dc.description.abstract | 
Indonesia adalah salah satu negara berkembang dihadapkan pada masalah 
kemiskinan yang tidak bisa diabaikan. Angka kemiskinan masyarakat setiap 
tahunnya seolah tak pernah berkurang. Kemiskinan di Kabupaten Batu Bara periode 
2017 sampai 2022 trus mengalami fluktuasi. Ini di karenakan adanya virus covid 
19 yang melanda dunia sehingga kegiatan bersosial dibatasi sehingga membuat 
masyarakat tidak bebas bergerak. Namun setelah usai covid 19 kemiskinan di 
Kabupaten Batu Bara mengalami penurunan, ini pertanda adanya perkembangan 
yang baik dari angka Kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji seberapa 
besar Kemiskinan di Kabupaten Batu Bara pasca kebijakan Desentralisasi Fiskal. 
Variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dana Alokasi Umum (DAU), 
Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Desa (DD), Produk 
Doemstik Regional Bruto perkapita (PDRBKAP), dan Tingkat Partisipasi Angkatan 
Kerja (TPAK). Yang digunakan data mulai dari Tahun 2017 Sampai 2022. Dengan 
analisis data kuantitatif metode regresi berganda dengan mengambil data dari 
Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementrian Keuangan (KEMENKEU). Dari Hasil 
Penelitian di tunjukkan bahwa Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus 
(DAK) dan Produk Domestik Regional Bruto Perkapita (PDRBKAP) berpengaruh 
signifikan terhadap Kemiskinan di Kabupaten Batu Bara Pasca Kebijakan 
Desentralisasi Fiskal. | 
en_US |