Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi metode 36 Jam pada
pembelajaran nahwu sharaf di Mahad Tahfizhil Quran Yayasan Islamic Centre
Sumatera Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan melalui tahap pendahuluan,
persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan instrumen wawancara, observasi, dan dokumentasi di lapangan.
Teknik analisis data dilakukan yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis
deskripsi kualitatif. Adapun hasil penelitiannya ialah dalam implementasi metode
36 Jam memiliki persiapan dalam pelaksanaannya, yaitu merencanaan tujuan
pembelajaran, mempertimbangkan karakteristik siswa, melihat kemampuan guru,
dan situasi kelas. Pada tahap pelaksanaannya metode 36 Jam pada pembelajaran
nahwu sharaf dimulai dari kelas I Tsanawiyah, pada tingkat ini peserta didik kelas
I lebih ditekankan untuk dapat membedakan kalimat isim, fiil dan huruf serta
mengetahui cara merubah isim dari bentuk mufrad ke bentuk mutsanna dan jamak,
dan mengenal tanda baca i’rob serta posisi isim yang dibaca rofa’ setelah itu peserta
didik diharuskan untuk menghafal tasrif fiil dan menghafal macam-macam huruf.
Untuk kelas II pembelajaran nahwu sharaf peserta didik difokuskan dapat
menganalisis setiap kalimat dalam sebuah ibaroh (literatur bahasa Arab), dan juga
peserta didik pada tingkat ini difokuskan untuk dapat merubah susunan mubtada
khabar dimasuki oleh kana (نَ كاَ ( dan inna (ن
ِ
إ(. Selanjutnya pada kelas III peserta
didik difokuskan untuk dapat membaca literatur berbahasa Arab yang tidak
berharakat, peserta didik dilatih untuk menganalisis setiap kalimatnya dengan
menyebutkan kedudukan i’rab dan tanda rofa’ pada kalimat tersebut. Memasuki
tingkat Madrasah Aliyah peserta didik sudah dilatih untuk dapat membaca kitab
kuning yang tidak berharakat (tidak berbaris), seperti kitab Syarah Ibnu Aqil dan
al-Kawakib ad-Durriyah dan juga kitab-kitab fiqih seperti kitab Fathul Mu’in,
Fathul Qorib dan akhlaq seperti Kitab Taisirul Khollaq dan Ta’lim al-Muta’allim.
Adapun faktor pendukung metode 36 Jam adalah adanya dukungan dari pihak
yayasan, adanya guru yang profesional di bidang nahwu sharaf, sarana dan
prasarana yang sangat baik membuat peserta didik nyaman untuk belajar. Dan
faktor penghambatnya ialah minat dan motivasi peserta didik untuk belajar nahwu
sharaf, singkatnya jam pembelajaran, dan kurangnya lomba nahwu sharaf di
lingkungan pesantren.