Abstract:
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara layanan bimbingan kelompok
dengan ceramah untuk menguragi perilaku kekerasan verbal siswa kelas X SMK
PAB 1 Helvetia. Instrument penelitian yang digunakan adalah berupa angket yang
berisi tiga puluh pernyataan yang terdiri dari angket kekerasan verbal. Pendekatan
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
eksperimen yaitu untuk mengetahui perbedaan antara kelompok eksperimen
(bimbingan kelompok) dengan kelompok kontrol (ceramah). Hasil analisis dapat
dilihat dari meningkatnya rata-rata (mean) sebelum diberikan layanan bimbingan
kelompok dari 75,10 menjadi sebesar 101,20. Selisih pencapaian peningkatan
kecakapan siswa dalam mengurangi perilaku kekerasan verbal mencapai 26,1
point. Perbedaan tersebut juga dibuktikan dengan hasil uji beda antara pretest dan
posttest kelompok eksperimen yang dilakukan dengan teknik Wilcoxon Signed
Rank Test yang memberikan hasil Z = -2,807 dan Asymp Sig (2-tailed) sebesar
0,005 Asymp Sig sebesar 0,005. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan yang
menunjukkan efektivitas layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan
kecakapan siswa dalam mengurangi perilaku kekerasan verbal. Sedangkan
ceramah, rata-rata (mean) sebelum diberikan ceramah dari 61,40 menjadi sebesar
78,80. Selisih pencapaian peningkatan kecakapan siswa dalam mengurangi
perilaku kekerasan verbal mencapai 17.4 point. Perbedaan tersebut juga
dibuktikan dengan hasil uji beda antara pretest dan posttest kelompok kontrol
yang dilakukan dengan teknik Wilcoxon Signed Rank Test yang memberikan
hasil Z = -2,803 dan Asymp Sig (2-tailed) sebesar 0,005 sedangkan Tolak Ho
dan terima Hi, bila probabilitas (Asymp Sig < alpha ( α = 0,05) berarti terdapat
perbedaan yang menunjukkan kegiatan ceramah yang bukan bimbingan kelompok
dapat meningkatkan kecakapan siswa dalam mengurangi perilaku kekerasan
verbal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas layanan bimbingan
kelompok menunjukkan hasil yang sangat berarti dalam meningkatkan kecakapan
siswa dalam mengurangi perilaku kekerasan verbal, tetapi kegiatan seperti
ceramah juga dapat digunakan untuk meningkatkan kecakapan siswa walaupun
efektivitasnya lebih baik melalui bimbingan kelompok.