Abstract:
Tahu merupakan bahan pangan dengan kandungan protein yang sangat
tinggi dan kadar air yang terkandung mencapai 85%, sehingga tahu tidak dapat
bertahan lama. Salah satu strategi agar tahu dapat bertahan lama dengan
ditambahkannya bahan pengawet pada tahu. Penelitian ini bertujuan untuk (1)
mengetahui efektivitas pengawetan tahu dengan memanfaatkan daun bidara, (2)
untuk memperpanjang lama penyimpanan pada tahu. Penelitian ini dilaksanakan
di Laboratorim Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Petanian Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan
Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 (dua) pengulangan. Faktor I adalah
konsentrasi ekstrak daun bidara (D) terdiri dari 4 taraf: D1 = 0%, D2 = 2%, D3 =
4%, D4 = 6%. Faktor II adalah lama penyimpanan (L) terdiri dari 4 taraf: L1 = 1
hari, L2 = 2 hari, L3 = 3 hari, L4 = 4 hari dan menggunakan parameter yang terdiri
dari kadar abu, kadar protein, kadar lemak, total mikroba, organoleptik warna dan
tekstur. Konsentrasi ekstrak daun bidara memberikan pengaruh berbeda sangat
nyata (p<0,01) terhadap parameter kadar abu, kadar protein, kadar lemak, total
mikroba dan organoleptik warna. Lama penyimpanan memberikan pengaruh
berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap parameter kadar abu, kadar protein, total
mikroba, tekstur dan warna.
Kesimpulan dari penelitian ini, perlakuan D4 = 6% menjadi perlakuan
terbaik karena efektif menghambat pertumbuhan bakteri. Disarankan kepada
peneliti selanjutnya agar menggunakan konsentrasi berbeda serta dikombinasikan
dengan bahan lain, misalnya daun kelor (Moringa oleifera)