dc.description.abstract |
Di Indonesia banyak sekali berdiri industri-industri besar dan kecil, dalam usaha
pengembangan teknologi banyak upaya yang dilakukan yaitu dengan menciptakan
karya baru dengan biaya murah, memiliki daya guna yang tinggi dan ekonomis.
Namun pemanfaatan dan pengetahuan tentang cara-cara pengolahannya masih
sangat kurang, sehingga sering banyak logam bekas yang terbuang percuma. Salah
satunya dengan cara memanfaatkan bahan logam bekas atau sudah tidak terpakai
yang dibuat menjadi geram atau serbuk logam. Metalurgi serbuk merupakan proses
pembuatan serbuk dan benda jadi dari serbuk logam atau paduan logam dengan
ukuran serbuk tertentu tanpa melalui proses peleburan. Salah satu sifat mekanik
material adalah keuletannya, hal ini menentukan fungsinya ketika digunakan.
Tingkat ketegasan material terpengaruh oleh beberapa hal, seperti beban kejut,
tarikan, suhu dan lain-lain. Untuk mengetahui keuletan dari pada suatu material
perlu dilakukan suatu pengujian bahan yakni dengan pengujian impact yang
dilakukan pada beberapa sampel atau spesimen dari suatu jenis material seperti
serbuk aluminium, yang selanjutnya disinter didalam tungku pemanas. Dari hasil
pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada hasil uji kekerasan
pada titik 1 spesimen 1 sebesar 70.0 HRA, hasil uji kekerasan pada titik 2 spesimen
1 sebesar 69.7 HRA, hasil uji kekerasan pada titik 3 spesimen 1 sebesar 69.7 HRA.
Selanjutnya pada hasil spesimen 2 titik 1 menghasilkan kekerasan sebesar 67.0
HRA, hasil spesimen 2 titik 2 menghasilkan kekerasan sebesar 67.2 HRA, hasil
spesimen 2 titik 3 menghasilkan kekerasan sebesar 70.8 HRA. Dan hasil uji
kekerasan pada spesimen 3 titik 1 menghasilkan kekerasan sebesar 69.2 HRA, hasil
uji kekerasan pada spesimen 3 titik 2 menghasilkan kekerasan sebesar 68.7 HRA,
hasil uji kekerasan pada spesimen 3 titik 3 menghasilkan kekerasan sebesar 70.2
HRA. |
en_US |