Abstract:
serta proses pembelajaran cenderung satu arah, lalu pembelajaran yang diberikan oleh guru kurang bermakna, dan pola pembelajaran guru bersifat rutinitas pada saat mengajar matematika, guru langsung menjelaskan topik yang akan dipelajari. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: (1) Bagaimana kelayakan modul pembelajaran matematik dengan pendekatan STEM (2) Bagaimana respon siswa terhadap modul pembelajaran matematik dengan pendekatan STEM. Perangkat yang dikembangkan terdiri dari: Modul. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas VII MTs Pondok Pesantren Ell-Firdaus Cikampak 2020-2022 (dengan menggunakan kelas kecil yang yang terdiri dari 15 siswa), dengan objek dalam penelitian ini adalah modul dengan pendekatan STEM. Metode Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan perangkat pembelajaran Thiagarajan, Semmel dan Semmel, yaitu model 4-D yang telah dimodifikasi. Proses pengembangan tersebut terdiri dari empat tahap, yaitu: define. design, develop, disseminate, tetapi pada penelitian tidak sampai tahap disseminate karena keterbatasan waktu. Instrument penilaian yang digunakan adalah lembar penilaian RPP dan MODUL untuk mengukur kelayakan dan angket respon siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: a) kelayakan pada validator 1 sebesar 70% dengan kategori “Layak”, kelayakan pada validator 2 sebesar 68% dengan kategori “Layak”, kelayakan pada validator 3 sebesar 70% dengan kategori “Layak” . b) respon siswa positif dilihat dari skor rata-rata angket respon siswa, c) waktu pembelajaran tidak melebihi pembelajaran biasa yaitu waktu sama dengan pembelajaran biasa pada uji coba lapangan.