Abstract:
Penelitian ini dilakukan untuk menguji Pengaruh Faktor Eksternal (Inflasi)
dan Internal (Capital Adequacy Ratio, Biaya Operasional dan Pendapatan
Operasional, dan Financing to Deposit Ratio) Terhadap Pembiayaan Bermasalah
(NPF) Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia pada periode penelitian yaitu
tahun 2015-2019. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah purposive sampling, yang merupakan metode pengambilan sampel
berdasarkan beberapa kriteria, dan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data runtut waktu (time series) yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke
waktu secara berurutan pada satu atau lebih objek yang sama pada setiap periode
waktu. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear
berganda dan penelitian bersifat kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa: (1) Variabel Inflasi tidak berpengaruh terhadap Pembiayaan Bermasalah
(NPF) hal ini didasarkan pada hasil uji Ttabel < Thitung < Ttabel atau -2.039 <
0.644 < 2.039 dengan nilai signifikan 0.525 > 0.05, maka H0 diterima dan Ha
ditolak. (2) Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh signifikan pada
Pembiayaan Bermasalah (NPF) hal ini didasarkan pada hasil uji Thitung < Ttabel
atau -2.090 < 2.039 dengan nilai signifikan 0.045 < 0.05, maka H0 ditolak dan Ha
diterima. (3) Variabel Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO)
berpengaruh pada Pembiayaan Bermasalah (NPF) hal ini didasarkan pada hasil uji
Thitung > Ttabel atau 3.366 > 2.039 dengan nilai signifikan 0.002 < 0.05, maka
H0 ditolak dan Ha diterima. (4) Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) tidak
berpengaruh terhadap Pembiayaan Bermasalah (NPF) hal ini didasarkan pada
hasil uji Ttabel < Thitung < Ttabel atau 2.039 < -0.065 < 2.039 dengan nilai
signifikan 0.949 > 0.05, maka H0 diterima dan Ha ditolak. (5) Variabel Inflasi,
Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional
(BOPO), Financing to Deposit Ratio (FDR) secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap Pembiayaan Bermasalah (NPF) hal ini didasarkan pada hasil
Fhitung > Ftabel atau 6.577 > 2.69 dengan nilai signifikan 0.001 < 0.05, maka H0
ditolak Ha diterima.