Abstract:
penelitian ini diambil sampel 30
orang, 15 petani organik dan 15 petani non organik. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa terdapat perbedaan pendapatan petani padi organik dan petani
padi non organik. Dimana pendapatan petani organik lebih besar dari pendapatan
padi non organik dimana diproleh nilai signifikansi 0,005 < 0,05 dan nilai T
hitung > T tabel (2,553 > 2,042) maka H0 ditolak dan H1 diterima pada tingkat
kepercayaan 95%. Dan resiko harga padi organik dan padi non organik
menunjukkan koefisien variasi (KV) risiko harga pada usahatani organik lebih
kecil dibandingkan usahatani padi non organik. Risiko harga yang harus
ditanggung oleh petani padi non organik adalah sebesar 0,0220 sedangkan padi
organik risikonya lebih kecil yaitu 0,0167. Dan Nilai batas bawah (L) dapat
diartikan sebagai nilai harga yang paling rendah yang mungkin diterima oleh
petani yang melakukan usahatani padi organik adalah sebesar Rp 4.794/kg
sedangkan batas bawah harga padi non organik yaitu sebesar Rp 4.015/kg.
Dengan demikian, hipotesis 2, besarnya risiko ekonomi Harga pada usahatani padi
organik lebih tinggi daripada padi non organik ditolak