dc.description.abstract |
Pelatihan adalah proses sistematis mengubah tingkah laku pegawai untuk
mencapai tujuan organisasi. Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan
pegawai untuk melaksanakan pekerjaan saat ini. Pelatihan memiliki orientasi saat
ini dan membantu pegawai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu
agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya, budaya organisasi adalah salah
satu wujud anggapan yang dimilki, diterima secara akal sehat oleh suatu
kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan dan
terhadap lingkungan yang beraneka ragam, serta kinerja adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pelatihan dan
budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada PDAM Tirtanadi Kantor Pusat
Medan, dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah “apakah
ada pengaruh pelatihan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada
PDAM Tirtanadi Kantor Pusat Medan”.
Peneliti menggunakan metode pengujian regresi berganda, uji t, uji F, dan uji
koefisien determinasi sebagai teknik analisis data yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban dari hipotesis pada penelitian ini, dengan jumlah sampel
sebanyak 47 responden yang ditentukan dengan teknik Random Sampling dimana
populasi diambil beberapa persentase dari jumlah karyawan tetap. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah angket (kuesioner), wawancara lisan,
dan studi dokumentasi.
Dari hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut, hasil koefisien korelasi diketahui nilai korelasi (Rxy)
sebesar 0,543 yang artinya hubungan X1 (pelatihan) terhadap Y (kinerja) sedang.
Begitu juga dengan hasil koefisien korelasi antara X2 (budaya organisasi)
terhadap Y (kinerja) nilai korelasi (Rxy) sebesar 0,495 yang artinya hubungan X2
(budaya organisasi) terhadap Y (kinerja) sedang. Nilai koefisien regresi berganda
sebesar 0,650 yang artinya hubungan antara X1 (pelatihan) dan X2 (budaya
organisasi) terhadap Y (kinerja) kuat, sedangkan nilai uji determinasi (R-Square)
sebesar 0,423 atau sebesar 42,30%. Secara praktis kontribusi X1 (pelatihan) dan
X2 (budaya organisasi) memiliki pengaruh cukup kuat dan berpengaruh signifikan
untuk meningkatkan kinerja yang diharapkan. Selanjutnya dibuktikan dengan
ditolaknya H0 melalui pengujian hipotesis dimana kriteria uji t adalah adanya
pengaruh pelatihan terhadap kinerja yakni t-hitung 4,335 > t-tabel 2,01 dan nilai uji t
adanya pengaruh antara budaya organisasi terhadap kinerja yakni t-hitung 3,821 > t tabel 2,01, serta uji F adalah F-hitung 16,100 dengan sig 0,000 < α0,050, menunjukkan
Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini membuktikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan dari pelatihan dan budaya organisasi terhadap kinerja yang karyawan
miliki dalam melaksanakan pekerjaan yang ada di PDAM Tirtanadi Kantor Pusat
Medan pada taraf α0,050. |
en_US |