Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/9530
Title: Analisis Deskripsi Berbagai Permasalahan Usaha Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat (Elaeis Guineensis Jacq)( Studi Kasus: Desa Tanjung Medan Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan)
Authors: Siregar, Muhammad Ahyar
Keywords: Permasalahan Usaha Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat
Issue Date: 20-Mar-2018
Abstract: Dibawah bimbingan Bapak Dr.Ir. Muhammad Buchari Sibuea M,S.i selaku ketua Komisi Pembimbing dan Ibu Ir. Gustina Siregar M,Si Selaku Anggota Pembimbing Skripsi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 18 Oktober 2017 Sampai dengan bulan Desember 2017 di Desa Tanjung Medan, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Sumatera Utara. Perumusan masalah dalam Penelitian ini adalah mengenai permasalahan yang sering di hadapi petani kelapa sawit dilapanga seperti permasalahan tentang permodalan dalam usah perkebunan kelapa sawit rakyat, biaya dalam perawatan kelelapa sawit rakyat, penentuan harga dilapangan yang di dapatkan petani kelapa sawit dari pedangang pengumpul, dan pengangkutan kelapa sawit dari TPH petani hingga ke TPH yang sudah di tentukan petani kelapa sawit yang pada saat pengangkutan petani di kenakan biaya dalam pengangkutan kelapa sawit rakyat. Berdasarkan dari hasil penelitian kelapa sawit rakyat bahwa modal awal petani sebagian dari pinjaman kepada orang lain (saudara) dan aja juga petani menggunakan modal sendiri, yang mana rata-rata jumlah modal awal petani kelapa sawit rakyat sekitar 5 sampai 10 juta mulai dari pembukaan lahan, maupun pembelian bibit, dan penanaman. Bibit yang diperoleh petani sebangian dari hasil tanaman sendiri dan ada juga sebagian petani membeli bibit dari petani lain yang sedang melakukan pembibitan kelapa sawit. Menurut penelitian harga kelapa sawit rakyat pada saat itu Rp.1400/kg harga di tingkat petani, sedangkan harga di RAM Rp.1460/kg perbedan harga dari RAM Rp.60/kg pada saat penelitian, dengan adanya perbedaan harga tidak membuat petani kelapa sawit berpindah dalam melakukan penjualan kelapa sawit kepada RAM tersebut disebabkan petani kelapa sawit tidak mau mengambil resiko dalam melakukan penjualan kelapa sawit. Resiko yang sering di hadapi petani dalam penjualan hasil produksi kelapa sawit ke RAM, banyaknya buah petani yang terkena sortiran di RAM sehingga sebangian petani lebih memilih tetap menjual hasil produksi kelapa sawit kepada pedangang pengumpul yang mana di pedangang pengumpul tidak ada dilakukan pensortiran buah kelapa sawit petani. Menurut penelitian penentuan harga jual di tentukan dari harga TBS di pabrik kelapa sawit. Sehingga penentuan harga di lihat dari kualitas kelapa sawit yang di hasilkan petani, dan jarak tempuh juga dapat menentukan harga jual kelapa sawit di tingkat petani di karenakan dalam pengangkutan pedangang pengumpul juga memerlukan biaya dalam pengangkutan kelapa sawit rakyat sehingga semakin jauh jarak yang di tempuh pedangang penumpul untuk mengangkut hasil kelapa sawit yang di miliki para petani maka rendah juga harga di tingkat petani, itu di karenakan adanya perhitungan biaya-biaya pengeluaran pedangang pengumpul dalam pengangkutan kelapa sawit petani seperti biaya bahan bakar dan biaya kerusakan alat tranfortasi dalam pengangkutan kelapa sawit dari TPH petani
URI: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/9530
Appears in Collections:Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
SKRIPSI M. AHYAR SIREGAR.pdf678.73 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.