Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/4524
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorWindari, Hista-
dc.date.accessioned2020-07-18T08:20:12Z-
dc.date.available2020-07-18T08:20:12Z-
dc.date.issued2020-04-13-
dc.identifier.urihttp://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/4524-
dc.description.abstractKekuatan dalam pengakuan pendapatan akan sangat berpengaruh pada besarnya pendapatan yang disajikan dalam laporan keuangan yang berpengaruh terhadap jumlah laba yang diperoleh pada periode tersebut. Dalam mengakui pendapatan PT. Mitsal Luhur menggunakan metode persentase penyelesaian dengan pendekatan fisik untuk proyek jangka panjang. Hal ini tidak sesuai dengan PSAK No.34 yang menyebabkan perbedaan sudut pandang dalam menentukan laba perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan perusahaan menerapkan pendekatan tersebut dan menganalisis bagaimana penerapan metode persentase penyelesaian dalam pengakuan pendapatan konstruksi yang diterapkan oleh PT. Mitsal Luhur Indonesia dan menganalisis metode mana yang paling tepat digunakan oleh perusahaan konstruksi untuk proyek jangka panjang khususnya perhitungan pendapatan konstruksi. Dalam penulisan penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kualitatif. Jenis data yang digunakan yaitu data kuatitatif dan kualitatif sedangkan sumber data yang digunakan yaitu data primer yaitu hasil wawancara dari pihak perusahaan mengenai pengakuan pendapatan dan data sekunder berupa data proyek PT. Mitsal Luhur Indonesia khususnya proyek Installation For Equipment TOH Intec. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik wawancara dan dokumentasi, yang dimana akan dianalisis dengan membandingkan metode yang diterapkan perusahaan dengan metode pengakuan pendapatan pendekatan biaya atau cost-to-cost. Dari hasil penelitian yang dilakukan, hasil pendapatan dan laba yang diakui dengan pendekatan fisik cenderung lebih tinggi (overstatement) dibandingkan dengan pendekatan cost-to-cost, hal ini karena pendekatan fisik hanya berdasarkan estimasi kemajuan fisik saja tanpa memperhitungkan biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam penyelesaian proyek. Jadi pendekatan cost-to-cost lebih menyajikan pendapatan dan laba lebih wajar karena dihitung berdasarkan biaya yang dikeluarkan sehingga dapat mencerminkan kinerja perusahaan yang sebenarnya dan sesuai dengan the matching principle dan prinsip konservatisme dalam penyajian laporan keuanganen_US
dc.publisherUMSUen_US
dc.subjectPengakuan Pendapatan Konstruksien_US
dc.subjectMetode Persentase Penyelesaianen_US
dc.subjectPendekatan Fisiken_US
dc.subjectPendekatan Cost-to-costen_US
dc.titleAnalisis Penerapan Metode Persentase Penyelesaian Dalam Pengakuan Pendapatan Kontrak Konstruksi ( PSAK No. 34) Studi Kasus Pada PT. Mitsal Luhur Indonesiaen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
03. Hista Windari.pdf1.85 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.