Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/24046
Title: KEDUDUKAN ANAK PEREMPUAN DALAM PEMBAGIAN HARTA WARIS MENURUT HUKUM ADAT KARO DI DESA TIGA BINANGA
Authors: Rima Alfasanah Br, Sebayang
Keywords: Masyarakat Karo;Kedudukan Anak Perempuan;Waris Adat
Issue Date: 4-May-2024
Abstract: Masyarakat yang selalu menjunjung tinggi tentang hukum adat daerahnya akan selalu mengutamakan hukum adat nya, termasuk juga dalam pembagian warisan,sama hal nya dengan daerah adat Karo,yang dimana Hukum Waris Adat pada dasarnya akan mengutamakan keturunan dari garis laki-laki untuk di jadikan sebagai ahli waris utama. Tujuan dari penelitian ini agar nantinya anak perempuan kelak akan di persamakan haknya dengan laki-laki dalam hal warisan. Dalam hal ini terutama di desa Tiga Binanga sudah mulai berkembang sehingga anak perempuan juga mendapat kan hak waris namun hanya sebatas harta warisan yang dihasilkan orang tua semasa perkawinan dan bukan harta dari keluarga marga besarnya Pada penelitian ini menggunakan penelitian Yuridis Empiris, yang dimana dalam hal ini penelitiaan melakukan studi lapangan atau suatu penelitian hukum yang di lakukan untuk mendapat kan bahan-bahan hukum primer yang dilakukan secara langsung ketempat atau sumber bahan berdasarkan kenyataan yang terjadi secara langsung dilingkungan Masyarakat yang akan diteliti. Dari hasil penelitian yang di lakukan di Kecamatan Tiga Binanga ,Kabupaten Karo, Masyarakat Karo, sebagaimana masyarakat Batak lainnya, juga menganut sistem kekerabatan patrilinear. yaitu pewarisan berdasarkan dari garis keturunan ayah, dalam hal ini yang berhak mewaris hanya anak laki-laki, Tidak ada kedudukan yang pasti terhadap anak perempuan dalam hukum waris adat Karo, tetapi anak Perempuan pada umumnya tidak mendapatkan warisan Hal ini disebabkan karena hingga saat ini belum terdapat musyawarah adat Karo secara keseluruhan yang membahas mengenai perubahan konsep ahli waris dalam hukum waris adat Karo, setelah keluarnya putusan Mahkamah Agung No 179/K/Sip/1961, Masyarakat karo terutama Tiga Binanga mulai mengalami perubahan walaupun awalnya tidak dapat di terima pada Masyarakat karo, tetapi lambat laun karena adanya pengaruh globalisasi perkembangan tersebut telah di terima walapun tidak seluruhnya, hanya saja sampai saat ini masyarakat Adat Karo tidak dapat menerima seorang janda mewaris secara penuh.
URI: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/24046
Appears in Collections:Legal Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Skripsi-Rima Alfasanah Br Sebayang-1906200559.pdf1.35 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.