MOTIVASI MANUSIA SILVER DALAM MEMPERTAHANKAN EKSITENSI EKONOMI DI KOTA MEDAN

Abstract

Fenomena maraknya pengemis manusia silver di Kota Medan merupakan persoalan sosial. Beberapa ruas-ruas jalan khususnya di Kota Medan banyak tempat digunakan untuk mengemis oleh para pengemis khususnya pada pengemis manusia silver, biasanya mereka berada diperempatan lampu merah, tempat tempat wisata, dan rumah masyarakat. Banyak dari mereka berfikir dimana memberi sesuatu pada fakir miskin akan mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Maka hal itu dapat dimanfaatkan oleh pengemis manusia silver untuk mencari keuntungan dari orang-orang tersebut. Keberadaan pengemis manusia silver ini menarik untuk diteliti karena ada indikasi keberadaan pengemis manusia silver diberbagai perempatan telah melibatkan sindikat tertentu yang dengan sengaja memperjual belikan komoditas rasa iba untuk kepentingan mereka. Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu apakah motivasi “manusia silver” dalam mempertahankan eksitensi ekonomi di kota medan. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui motivasi “manusia silver” dalam mempertahankan eksitensi ekonomi di kota medan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik analisis data meliputi primer seperti observasi, wawancara, dan studi dokumen. Sedangkan teknik analisis data meliputi reduksi data, sajian data, hingga penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisis keseluruhan data penelitian motivasi manusia silver dalam mempertahankan eksitensi ekonomi di kota medan terbagi menjadi 2 (dua) motivasi yaitu, motif internal terdiri dari pasrah pada nasib dan Mengemis Daripada Menganggur. Motif eksternal terdiri dari penghasilan yang besar dan ekonomi keluarga. pemenuhan kebutuhan keluarga tidak lepas dari hambatan dan tantangan yang harus dihadapi dan dirasakan oleh setiap individu seperti: persaingan kerja, keterbatasan fisik, keterampilan yang terbatas dan lemahnya ekonomi keluarga. Sehingga mereka akan berusaha memenuhi kebutuhan keluarganya sesuai dengan kondisi yang dialami seperti kemiskinan