Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/14956
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorPratama, Masriyandi-
dc.date.accessioned2021-03-29T01:19:48Z-
dc.date.available2021-03-29T01:19:48Z-
dc.date.issued2021-02-16-
dc.identifier.urihttp://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/14956-
dc.description.abstractBiomassa adalah salah satu energi alternatif yang berpotensi besar di Indonesia. Kuantitasnya cukup melimpah namun belum dioptimalkan secara maksimal penggunaannya. Indonesia sebagai negara agraris banyak menghasilkan limbah pertanian yang merupakan biomassa. Limbah tersebut dapat diolah menjadi bahan bakar padat buatan yang lebih luas penggunannnya sebagai bahan bakar alternatif yang disebut briket. Pertama, cara pembuatan briket relatif mudah, murah, dan tidak memakan waktu yang lama. Kedua, daya panas yang dihasilkan dari pembakaran briket tidak kalah dengan bahan bakar fosil. Pada proses pembuatannya, sekam padi dipanaskan hingga menjadi arang kemudian dihaluskan dengan cara di tumbuk hingga halus. Setelah itu di saring menggunakan saringan dengan ukuran 60 mesh. Bahan perekat yang digunakan adalah tepung tapioka yang dicampur dengan air dengan suhu ±40 C. Kemudian seluruh bahan pembuatan briket dicampur dan di aduk hingga merata. Setelah o semua bahan tercampur dengan merata maka dilakukan pencetakan briket dengan ukuran cetakan D = 45 mm dan T = 20 mm. Saat dilakukan pencetakan briket ditekan dengan menggunakan beban sebesar 15 kg agar padat dan tidak mudah hancur. Setelah itu briket dikeluarkan dari cetakan dan di jemur di ruang terbuka pada suhu 32-37 C dengan lama penjemuran 3 hari. Hasil dari pengujian didapatkan kadar air sebesar 29,74% pada campuran perekat 20%. Pada pengujian massa jenis pada campuran perekat 20% sebesar 0,00071 gr/mm o . Hasil pengujian lama waktu pembakaran terlama yaitu 37,05 menit pada campuran bahan perekat sebesar 20%. Laju pembakaran tercepat yaitu sebesar 0,61 gr/menit pada campuran bahan perekat 20% Hasil pengujian kadar abu terkecil yaitu sebesar 19,74% pada campuran bahan perekat 20% dan hasil pengujian nilai kalor terbesar terdapat pada campuran perekat 20% yaitu sebesar 4821,52 Cal/gr. Jumlah bahan perekat yang paling efektif didapatkan pada campuran bahan perekat sebesar 20%, karena dalam hasil beberapa pengujian hanya pada campuran tersebut memiliki nilai yang baik.en_US
dc.publisherUMSUen_US
dc.subjectLimbahen_US
dc.subjectbriketen_US
dc.subjectperekaten_US
dc.titleAnalisis Karakteristik Briket Sekam Padi Dengan PerekatTepung Tapioka AkibatVariasi Komposisien_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Mechanical Engineering

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Masriyandi Pratama.pdf4.76 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.