Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/1255
Title: Penggunaan Sidik Jari (Daktiloskopi) Sebagai Alat Bukti Dalam Proses Penyidikan Tindak Pidana Pembunuhan (Studi di POLRESTABES Medan)
Authors: Ulfa, Nurul
Keywords: Sidik jari;Alat bukti;Penyidikan;Tindak pidana pembunuhan.
Issue Date: May-2019
Abstract: Sidik Jari (daktiloskopi) merupakan salah satu identifikasi yang latent yang dipakai oleh pihak Kepolisian pada saat proses penyidikan guna nantinya dijadikan sebagai alat bukti. sidik jari (daktiloskopi) pada dasarnya banyak digunakan sebagai identitas pengenal seseorang yang dapat dijamin kepastian hukumnya. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yang menggunakan jenis penelitian yuridis empiris. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer yang didapatkan melalui wawancara dengan Bapak Misnan selaku Penyidik dari INAFIS (Automatic Finger Print Identification System) Kepolisian Negara Republik Indonesia Resort Kota Besar Medan dan data sekunder didapat dari literatur dab peraturan perundang-undangan terkait. Adapun rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah; 1). Bagaimana kekuatan sidik jari sebagai alat bukti dalam proses penyidikan tindak pidana pembunuhan? 2). Bagaimana proses penggunaan sidik jari sebagai alat bukti dalam proses penyidikan tindak pidana pembunuhan? 3). Bagaimana hambatan dalam penggunaan sidik jari sebagai alat bukti dalam proses penyidikan? Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa; 1). Kekuatan sidik jari sebagai alat bukti tidak dapat lagi dibantah keabsahannya, karena sidik jari manusia berbeda-beda meskipun ada sedikit kemiripan tetapi tetap ada dan jelas perbedaannya. 2). Proses penggunaan sidik jari sebagai alat bukti pada saat penyidikan adalah sidik jari laten yang ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) tersebut diangkat lalu nantinya akan direkam dan dibandingkan kembali dengan sidik jari yang ada di surat AK23, dimana saat perbandingan ini nantinya akan diketahui sidik jari milik siapa, dan siapa yang dapat dicurigai/diduga sebagai pelaku tindak pidana pembunuhan tersebut. 3). Hambatan dalam proses penyidikan sidik jari ini adalah apabila TKP tersebut sudah terkontaminasi, maka dikhawatirkan sidik jari laten yang akan dijadikan sebagai alat bukti yang berada di TKP memudar atau bahkan menghilang sehingga Penyidik susah mengidentifikasi sidik jari laten tersebut.
URI: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/1255
Appears in Collections:Legal Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
SKRIPSI ULFA.pdfFulltext1.42 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.