Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/11694
Title: Pemenuhan Hak Biologis Bagi Narapidana Yang Sudah Terikat Perkawinan Di Lembaga Pemasyarakatan (Studi Di Lapas Tanjung Gusta Medan)
Authors: Pane, Dinda Hardiyanti
Keywords: Hak Biologis;Narapidana;Lembaga Pemasyarakatan
Issue Date: 13-Nov-2020
Publisher: UMSU
Abstract: Penyediaan fasilitas ruang berhubungan intim antara narapidana dengan pasangan sahnya merupakan hak asasi yang harus dipenuhi, karena yang hilang dari seorang narapidana adalah hak kemerdekaannya saja. Sedangkan hak-hak lainnya seperti kebutuhan biologis harus tetap dipenuhi. Namun, sepertinya penyediaan fasilitas khusus bagi para narapidana ini sulit diwujudkan dalam sebuah kebijakan, sebab secara faktual penjara di Indonesia saat ini masi berkutat dengan berbagai permasalahan klasik seperti kelebihan kapasitas dan terbatasnya dana pemenuhan kebutuhan sehari-hari narapidana. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemenuhan hak biologis bagi narapidana yang sudah terikat perkawinan di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan dan untuk mengetahui proses pelaksanaan pemenuhan hak biologis bagi narapidana yang sudah terikat perkawinan di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan serta untuk mengetahui kendala dan upaya dalam pemenuhan hak biologis bagi narapidana yang sudah terikat perkawinan di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan. Penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris dengan menggabungkan data yang ada di lapangan dengan data yang ada di studi kepustakaan. Penelitian yang dilakukan adalah yuridis empiris dengan mengambil data primer yang diperoleh dengan wawancara dilapangan dan data sekunder dari bahan-bahan buku dan mengolah data dari hokum primer dan juga tersier yang memberi petunjuk terhadap data primer dan sekunder. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka didapati bahwa perundang-undangan sangat diperlukan dalam pengatur tentang pemenuhan hak biologis bagi narapidana, namun sampai sekarang belum ada pengaturan khusus mengenai hubungan seksual di dalam lapas. Dalam pelaksaan pemenuhan hak biologis ada kendala dan upaya. Kendala tersebut terdapat dari narapidana dan lapas, kendala dari lapas berupa overkapasitas atau kelebihan muatan, kondisi lapas tidak sesuai. Selain kendala dari lapas adajuga kendala dari narapidana berupa pasangan sah tidak mau menjumpai dan pandangan kepada masyarakat jelek jika dilakukan hubungan seksual di dalam lapas. Selain kendala ada juga upaya yang dilakukan oleh pihak lapas berupa memberikan pekerjaan, memberikan bimbingan rohani dan memberikan bimbingan psikologis. Adapun juga upaya dari narapidana berupa fokus dalam remisi atau pembebasan, masturbasi, mendapatkan semangat dari keluarga dan melakukan perjumpaan atau kunjungan
URI: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/11694
Appears in Collections:Legal Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
SKRIPSI DINDA.pdf1.3 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.