Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/10168
Title: Peranan Ahli Toksikologi Dalam Memberikan Keterangan Kepada Penyidik Kepolisian Untuk Mengungkap Tindak Pidana Pembunuhan Dengan Menggunakan Racun (Studi di Direskrimum Polda Sumut)
Authors: Dimas, Muhammad
Keywords: Peranan;Ahli Toksikologi
Issue Date: 5-Apr-2018
Abstract: Ketentuan untuk membuktikan seseorang meninggal karena keracunan tidak dapat tubuh korban itu dibawa di depan persidangan. Jadi dibutuhkanlah peran toksikologi dalam pembuatan visum et repertum. Toksikologi dapat mempermudah para dokter yang berwenang untuk melakukan visum serta dijadikan alat bukti surat yang akan dibawa ke persidangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan ahli toksikologi dalam memberikan keterangan kepada penyidik kepolisian untuk mengungkap tindak pidana pembunuhan dengan menggunakan racun, untuk mengetahui pembuktian dalam mengungkap tindak pidana pembunuhan dengan menggunakan racun, dan untuk mengetahui hambatan ahli toksikologi dalam memberikan keterangan kepada penyidik kepolisian untuk mengungkap tindak pidana pembunuhan dengan menggunakan racun. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum yang bersifat deskriptif analisis dan menggunakan jenis penelitian yuridis empiris yaitu penggabungan atau pendekatan yuridis normatif dengan unsur-unsur empiris yang diambil data primer dengan melakukan wawancara dan data sekunder dengan mengolah data dari bahan hukum primer, bahan hokum sekunder dan bahan hokum tersier, dan juga penelitian ini bersifat kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dipahami bahwa adapun peranan penting dari toksikologi dalam penyidikan adalah memudahkan penyidik dalam mencari dan mengumpulkan barang bukti yang ada dalam Tempat Kejadian Perkara dan untuk menemukan tersangkanya. Kedua adalah untuk mendeteksi dan mengidentifikasi bahan/racun yang diduga ada dalam organ atau jaringan tubuh dan cairan tubuh korban. Memungkinkan atau tidak memungkinkan adanya orang lain mempunyai akses untuk menambahi substansi racun tersebut dan terdakwa tersebut mengetahui efek dari dosis letal pada korban. Korban mati akibat keracunan umumnya dapat dibagi menjadi 2 golongan, yang sejak semula sudah dicurigai kematian diakibatkan oleh keracunan dan kasus yang sampai saat ini sebelum otopsi dilakukan. Serta hambatan dalam pembuatan visum et repertum dalam pembuktian tindak pidana pembunuhan dengan menggunakan racun, antara lain keadaan mayat atau jenazah yang sudah membusuk, organ-organ tubuh seperti ginjal, hati, usus, lambung, dan otak sudah mengalami pembusukan juga, sehingga dapat mengakibatkan hasil pemeriksaan toksikologi menjadi negatif.
URI: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/10168
Appears in Collections:Legal Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
SKRIPSI.pdf778.38 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.