dc.description.abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat pendapatan
usahatani kopi di daerah penelitian, untuk mengetahui faktor-faktor sosial
ekonomi yang mempengaruhi pendapatan petani kopi di daerah penelitian. Dan
untuk mengetahui besarnya efesiensi usahatani kopi di daerah penelitian. Metode
penelitian ini menggunakan metode studi (case study), dan metode penentuan
lokasi penelitian ditentukan dengan cara sengaja (purposive), serta metode
penarikan sampel menggunakan metode (Simple Random Sampling), untuk
pengumpulan data penelitian terdiri dari data Data Primer dan Data Sekunder.
Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan observasi langsung kepada
petani kopi dengan menggunakan kuisioner yang telah disiapkan serta data
sekunder diperoleh dari instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS) yang
berhubungan dengan penelitian. Untuk metode analisis data menggunakan analisis
data deskriptif kuantitatif dan analisis regresi linier berganda yang diolah
menggunakan SPSS 16.
Hasil penelitian berdasarkan pendapatan petani kopi oleh 38 sampel
dengan luas lahan dengan jumlah rata-rata sebesar 0,40 ha memiliki modal
usahatani kopi sebesar atau rata-rata Rp. 4.602.000 permusim panen dengan
ii
jumlah produksi kopi rata-rata sebesar 350 Kg dengan harga Rp. 35.000/Kg maka
jumlah penerimaan petani rata-rata sebesar Rp. 30.625.000 permusim panen.
Pendapatan petani kopi rata-rata sebesar Rp.18.226.588/ ha. Total biaya yang
dikeluarkan sebesar Rp. 12.398.412 ha.
Dilihat dari Analisis Regresi Linier Berganda tenaga kerja dan luas lahan
usahatani tani kopi berpengaruh nyata terhadap pendapatan karena nilai
signifikannya lebih kecil dari α (0,05) maka H1 diterima dan H0 ditolak, sedangkan
umur, jumlah tanggungan, pendidikan, pengalaman bertani dan modal tidak
berpengaruh terhadap pendapatan karena nilai signifikannya lebih besar dari α
(0,05) maka H1 ditolak H0 diterima. Usahatani kopi yang dilakukan tersebut
efisien dikarenakan R/C >1 yaitu sebesar 1,6. |
en_US |