dc.description.abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui respon pertumbuhan
tanaman jambu madu (Syzygium aqueum Burn. F.) terhadap pemberian pupuk
sludge dan pupuk organik cair kulit pisang kepok. Penelitian ini dilaksanakan di
lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Jl. Tuar No. 65 Kecamatan Medan Amplas, Medan. Ketinggian tempat ± 27 meter
diatas permukaan laut, pada bulan Oktober 2017 sampai dengan Januari 2018.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan
menggunakan dua faktor yaitu pupuk sludge dan Pupuk Organik Cair kulit pisang
kepok. Pupuk sludge memiliki 3 taraf yaitu S0 (kontrol/tanpa perlakuan), S1 (850
g/polybag) dan S2 (1700 g/polybag). Pupuk organik cair kulit pisang memiliki 4
taraf yaitu P0 (kontrol/tanpa perlakuan), P1 (200 ml/polybag), P2 (400 ml/polybag)
dan P3 (600 ml/polybag). Penelitian ini memiliki 12 kombinasi perlakuan yang
terdiri dari 3 ulangan dan jumlah plot keseluruhan yaitu 36 plot. Penelitian ini
menggunakan parameter pengamatan tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm),
jumlah cabang (cabang), jumlah daun (helai) dan luas daun (cm).
Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk sludge terhadap
pertumbuhan tanaman jambu madu pada pengamatan 37 MST memiliki pengaruh
yang nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah cabang, dengan dosis terbaik pada
pupuk sludge terdapat pada taraf tertinggi yaitu S2 (1700 g/polybag). Pemberian
pupuk organik cair kulit pisang kepok terhadap pertumbuhan tanaman jambu
madu pada pengamatan 37 MST memiliki pengaruh yang nyata terhadap jumlah
cabang dengan dosis terbaik terdapat pada pupuk organik cair kulit pisang pada
taraf tertinggi P3 (600 ml/polybag). Pada hasil penelitian ini menunjukkan Tidak
ada interaksi antara pupuk sludge dan pupuk organik cair kulit pisang kepok
terhadap pertumbuhan tanaman jambu madu |
en_US |