Research Repository

Analisis Pemasaran Cabai Merah (Capsicum Annum L) (Studi Kasus: Kecamatan Siborongborong Tapanuli Utara)

Show simple item record

dc.contributor.author Ariandi, Bimo
dc.date.accessioned 2020-11-09T06:29:43Z
dc.date.available 2020-11-09T06:29:43Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.uri http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/9265
dc.description.abstract Cabai merah merupakan salah satu komoditas hortikultura penting dalam menu pangan masyarakat Indonesia. Cabai merah umumnya digunakan sebagai bumbu masakan, obat obatan, kosmetik, zat pewarna dan juga bahan industri. Masyarakat Indonesia khususnya Pulau Sumatera memiliki kebiasaan dan kesukaan mengonsumsi makanan yang pedas dan olahan berbahan baku cabai merah. Menurut BPS (2017) Sumatera Utara merupakan sentra produksi cabai terbesar di Pulau Sumatera yaitu sebesar 152.629 Ton. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2017, diketahui bahwa Kabupaten Tapanuli Utara, Kecamatan Siborongborong merupakan salah satu sentra produksi tanaman cabai terbesar di Sumatera Utara dengan rata-rata produksi cabai besar terbesar terdapat pada Kecamatan Siborong-borong yaitu sebesar 56,88 persen dengan luas lahan sebesar 311 Ha dan produksi sekitar 7.181,14 Ton. Tujuan penelitian ini, antara lain : 1. Untuk mengetahui proses pelaksanaan pemasaran pada pasar lelang cabai merah di Kecamatan Siborong-borong Kabupaten Tapanuli Utara. 2. Untuk mengetahui tingkat efesiensi pasar lelang dan luar pasar lelang dalam pemasaran cabai merah di Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara. Proses pengumpulan data dilakukan pada bulan September 2017. Lokasi penelitian dipilih karena menjadi salah satu sentra produksi terbesar di kabupaten tapanuli utara. Responden dalam penelitian ini diperoleh dengan metode simple random sampling. Responden yang digunakan berjumlah 38 orang , 26 sampel petani, 6 orang pedagang pasar lelang dengan menggunakan sensus dan 6 orang pedagang luar pasar lelang cabai merah dengan metode accidental sampling. Untuk menjawab tujuan penelitian yaitu (3) Tingkat efesiensi pemasaran pasar lelang dan luar pasar lelang. Tingkat efesiensi pemasaran pasar lelang dan luar pasar lelang cabai merah dilakukan dengan beberapa metode yaitu : (M=Hp Hb) Diketahui bahwa semakin kecil margin pemasaran maka semakin efesien pemasarannya, dan jika nilai efeiensi pemasaran <50% maka dikatakan efesien dan jika mendekati angka 0% maka lebih efesien. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa saluran pemasaran I memiliki nilai EP sebesar 0% dan saluran pemasaran II 5,37% maka kedua saluran efesien, tetapi saluran pemasaran I lebih efesien dibandingkan saluran pemasaran II. Saran yang dapat diajukan antara lain petani sebaiknya bias lebih memanfaatkan pemasaran dengan cara pasar lelang terutama dalam aspek manajemen. Pemerintah perlu lebih mengembangkan pelaksanaan pasar lelang untuk melindungi petani cabai merah dari fluktuasi harga yang ekstrem agar petani tidak mengalami keluhan akibat fluktuasi harga. en_US
dc.title Analisis Pemasaran Cabai Merah (Capsicum Annum L) (Studi Kasus: Kecamatan Siborongborong Tapanuli Utara) en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account