dc.description.abstract |
Tujuan penelitian ini, antara lain : 1. Untuk mengetahui tingkat pendapatan
usahatani cabai merah di Kecamatan Siborong-borong Kabupaten Tapanuli Utara.
2. Untuk mengetahui kelayakan usahatani cabai merah di Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara. Proses pengumpulan data dilakukan pada
bulan Oktober 2017. Lokasi penelitian dipilih karena menjadi salah satu sentra
produksi terbesar di Kabupaten Tapanuli Utara. Responden dalam penelitian ini
diperoleh dengan metode accidental sampling. Responden yang digunakan
berjumlah 32 orang petani cabai merah. Untuk menjawab tujuan penelitian yaitu
(1) Tingkat pendapatan petani ; dan (2) Kelayakan finansial usahatani. Tingkat
pendapatan petani pada usahatani cabai merah yaitu sebesar Rp. 25.191.297
dengan rata-rata luas lahan 0,28 Ha sementara untuk konversi luas lahan 1 Ha
yaitu sebesar Rp. 89.972.796.
Kelayakan Finansial tanaman cabai merah dilakukan dengan beberapa
metode yaitu : (R/C, B/C, NPV, IRR, BEP). Untuk rata-rata luas lahan 0,28 Ha
diketahui bahwa R/C 2,07 > 1, B/C 1,07 > 1, NPV Rp. 119.971.934 > 0, IRR 73%
> 11%, BEP volume : 868,94 Kg dan BEP harga : Rp. 13.125. Sementara itu
untuk konversi luas lahan 1 Ha diketahui bahwa R/C 2,07 > 1, B/C 1,07 > 1, NPV
Rp. 436.364.777 > 0, IRR 74% > 11%, BEP volume : 3.103,35 Kg dan BEP harga
: Rp. 13.125 Sehingga dapat diambil kesimpulan usahatani cabai merah di lokasi
penelitian mampu memberikan manfaat finansial bagi petani.
Saran yang dapat diajukan antara lain petani sebaiknya lebih
memperhatikan cara budidaya terutama dalam aspek manajemen. Petani juga
harus lebih memperhatikan proses produksi budidaya yang akan digunakan
sehingga hasil yang diperoleh menjadi optimal. Pemerintah perlu mengeluarkan
kebijakan untuk melindungi petani cabai merah dari fluktuasi harga yang ekstrem
agar petani tidak mengalami kerugian akibat fluktuasi harga. |
en_US |