Abstract:
Sistem pengendalian intern kas dirancang dengan baik terhadap struktur
organisasi yang didalamnya terdapat pembagian tanggung jawab fungsional
kepada unit-unit organisasi. Hal ini dibentuk untuk melaksanakan kegiatankegiatan pokok perusahaan seperti pemisah fungsi operasional, yaitu memisahkan
fungsi penyimpanan dengan fungsi pencatatan. Sistem pengendalian intern kas
berguna bagi manajer keuangan untuk menilai kinerja yang telah dicapai
perusahaan, yang pada umumnya dapat dijadikan sebagai dasar dalam
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen khususnya pengendalian intern kas. Sistem
pengendalian intern kas yang lemah akan mengakibatkan kekayaan perusahaan
tidak terjamin keamanannya, informasi akuntansi tidak teliti dan tidak andal serta
efisiensi tidak terjamin.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Apakah penerapan sistem
pengendalian intern penerimaan kas pada Perum Perumnas Regional I Medan
sudah memadai?
Dalam penelitian digunakan teknik pengumpulan data yaitu teknik wawancara dan
teknik dokumentasi, sedangkan teknik analisis data yang
digunakan yaitu metode analisis Deskriptif.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa pada penerapan sistem
pengendalian intern penerimaan kas pada Perum Perumnas Regional I Medan
secara keseluruhan belum memadai, dimana masih terdapat unsur sistem
pengendalian intern penerimaan kas yang dalam penerapannya masih belum
sesuai dengan semestinya. Selain itu dilihat dari unsur sistem pengendalian intern
penerimanaan kas yaitu pada struktur organisasi yang masih melakukan
perangkapan tugas di beberapa sub bagian kepada satu pegawai yang sama.
Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang
cukup terhadap kekayaan, Perum Perumnas Regional I Medan masih
menunjukkan ketidaksesuaian dimana masih belum diterapkannya pencatatan
dokumen secara terstruktur, dimana pemakaian nomor seri atau nomor faktur
untuk tiap dokumen belum sepenuhnya diberikan. Serta tidak dibubuhinya cap
“lunas” pada kwitansi pembayaran atau penerimaan kas.