Abstract:
Menurut National Sleep Foundation di Amerika, lebih dari sepertiga (36%) dewasa muda usia 18-29 tahun dilaporkan mengalami kesulitan untuk bangun pagi (dibandingkan dengan 20% pada usia 30-64 tahun dan 9% diatas 65 tahun.Terlebih lagi National Sleep Foundation menyatakan bawha di Indoneisa prevalensi penderita insomnia mencapai 70% paling sedikit seminggu sekali dan 30 juta orang sulit tidur setiap malamnya. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group design. Sampel yang digunakan sebanyak 27 ekor mencit Swiss Webster jantan yang terbagi menjadi tiga kelompok. Kelompok perlakuan diberi ekstrak biji pala dosis 7,5 mg/kgBB ; kelompok kontrol positif diberi diazepam; dan kelompok kontrol negatif diberi aquabidest. Hasil: Waktu induksi tidur pada ketiga kelompok data memiliki nilai p<0,05 yang menunjukkan perbedaan signifikan. Kesimpulan: Terdapat perbedaan bermakna antara efektivitas ekstrak biji pala 7,5 mg/kgBB dengan diazepam berdasarkan waktu induksi tidur pada mencit jantan Swiss webster (p<0.05).