dc.description.abstract |
Kota Medan adalah salah satu kota yang sangat pesat pertumbuhannya, dimana
daerah pinggiran yang selama ini adalah daerah pertanian ataupun lahan kosong
berubah menjadi daerah pemukiman dan perumahan penduduk, yang selama ini
merupakan daerah resapan air telah berubah fungsi menjadi penyumbang banjir.
Kota Medan dilintasi oleh beberapa sungai termasuk diantaranya Sungai Sei
Sikambing. Sungai Sei Sikambing merupakan salah satu anakan sungai atau Sub
DAS dari Sungai Deli. DAS Sei Sikambing terbentang sepanjang 42,553 km²
meliputi Kabupaten/Kota Deli Serdang dan Medan. Dengan kondisi saat ini,
Sungai Sei Sikambing berpotensi menimbulkan banjir di Kota Medan.
Pengendalian banjir di Kelurahan Sei Sikambing C II, Kecamatan Helvetia
diperhitungkan dengan menggunakan data curah hujan harian maksimum kawasan
DAS Sei Sikambing. Data curah hujan harian maksimum dapat diperoleh dari
BMKG Kota Medan atau Dinas PSDA Kota Medan. Data curah hujan harian
maksimum dihitung dengan Metode Polygon Thiessen Untuk mendapatkan curah
hujan maksimum rata-rata. Curah hujan harian maksimum dihitung untuk
mendapatkan curah hujan rencana yang dihitung dengan Metode Distribusi
Normal, Log Normal, Log Person Tipe-III dan Gumbel, sehingga dipilih analisa
Distribusi Gumbel dgn simpangan terkecil. Kemudian pengolahan data dengan
menggunakan Metode HSS Nakayasu sehingga didapat nilai debit puncak banjir
(Qp) sebesar 1,677 m³/dtk dan debit rancangan Qଶହ sebesar 538.61 m³/dtk. Data
debit rancangan Qଶହ digunakan untuk mendesain dimensi penampang sungai
rencana dengan perhitungan Hidrolika sederhana. Dimensi penampang sungai
yang direncanakan adalah tinggi muka air (H) sebesar 6 m dan lebar dasar sungai
(B) sebesar 12,5 m sehingga didapat debit sungai rencana (Qsr) sebesar 546,73
m³/dtk, maka dimensi penampang sungai rencana dapat menampung debit
rancangan Qଶହ tahun |
en_US |