dc.description.abstract |
Yellow box junction adalah kotak kuning bujur sangkar yang memiliki garis
diagonal yang saling berhubungan di lengan jalan, yang bertujuan untuk
memecahkan kondisi lalu lintas yang sering macet di sejumlah titik khususnya di
perkotaan dan persimpangan. Yellow box sudah banyak di pakai di Indonesia,
pemakaian yellow box di kota Medan dapat dilihat pada persimpangan jalan Imam
Bonjol, Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Mongonsidi. Dan untuk mengetahui
kinerja lalu lintas pada persimpangan bersinyal Jalan Imam Bonjol, Jalan Jenderal
Sudirman dan Jalan Mongonsidi sesuai dengan Manual Kapasitas Jalan Indonesia
(MKJI) Tahun 1997. Perilaku lalu lintas persimpangan kondisi eksisting Jalan
Imam Bonjol (pendekat Utara) adalah, volume (Q) 741 smp/jam, kapasitas 824
smp/jam, DS (Derajat Kejenuhan) 0.899, panjang antrian 200.0 m, jumlah
kendaraan terhenti 702 smp/jam, dan tundaan rata-rata 98.5 det/smp, simpang
Jalan Jenderal Sudirman (pendekat utara) adalah, volume (Q) 392 smp/jam,
kapasitas 393 smp/jam, DS (Derajat Kejenuhan) 0.997, panjang antrian 333.3 m,
jumlah kendaraan terhenti 487 smp/jam, dan tundaan rata-rata 178,7 det/smp, dan
simpang Jalan Mongonsidi (pendekat Selatan) adalah, volume (Q) 489 smp/jam,
kapasitas 430 smp/jam, DS (Derajat Kejenuhan) 1,137, panjang antrian 419.0 m,
jumlah kendaraan terhenti 1504 smp/jam, dan tundaan rata-rata 321.8 det/smp.
Pelanggaran yellow box junction simpang Imam Bonjol sebesar 5,64%, simpang
Jenderal Sudirman sebesar 8,82% dan simpang mongonsidi sebesar 7,73%.
Lengan jalan memiliki tingkat pelayanan C. Berdasarkan hasil survei yang telah
diamati secara langsung dapat dinyatakan bahwa angka pelanggaran dari para
pengendara kendaraan bermotor terhadap penempatan marka YBJ adalah cukup
rendah. Dapat disimpulkan bahwa pemakaian yellow box di kota Medan sudah
tepat. Akan tetapi pelanggaran yang terjadi di yellow box masih banyak terjadi
terutama oleh para pengguna sepeda motor. |
en_US |