Abstract:
PT. Eracipta Binakarya Medan sebagai usaha jasa konstruksi (Kontraktor), terutama di bidang pembangunan Pabrik Minyak Kelapa Sawit (Palm Oil Mill) dan Pabrik Karet Remah ( Crumb Rubber Factory) dalam pelaporan pendapatannya masih terdapat ketidak sesuaian dengan PSAK No. 23 Tentang Akuntansi Pendapatan khususnya pengakuan dan pengukuran pendapatan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana pelaporan akuntansi pendapatan yang ada pada perusahaan dan apa yang menyebabkan laporan akuntansi pendapatan tidak sesuai dengan PSAK No. 23?. Dalam penelitian digunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, studi dokumentasi dan wawancara, sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu metode deskriptif. Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi diketahui bahwa metode pengakuan yang digunakan pada PT. Eracipta Binakarya Medan umumnya menggunakan cash basis yakni diakui pada saat telah terjadinya pendapatan dan biaya pada periode yang bersamaan dan dalam hal penerimaan pembayaran jasa konstruksi secara bertahap sesuai tahap pengerjaan proyek. Perbedaannya hanya terletak pada piutang yang akan bertambah atau berkurang jika kas diterima. Selain itu pengukuran pendapatan yang diterapkan oleh perusahaan PT. Eracipta Binakarya Medan menggunakan dasar pengukuran historis dimana pendapatan dan beban diukur berdasarkan nilai wajar yang ada pada saat penjanjian kontrak dibuat
