Abstract:
Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor utama pada beberapa penyakit seperti Demam Berdarah Dengue (DBD). Berbagai macam upaya pengendalian nyamuk Aedes aegypti dilakukan untuk pemutusan rantai penularan dengan penyemprotan (fogging) insektisida organofosfat. Penggunaan insektisida yang tidak rasional menyebabkan peningkatan enzim asetilkolinesterase sehingga menimbulkan resistensi nyamuk Aedes aegypti terhadap insektisida. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui status resistensi larva nyamuk Aedes aegypti terhadap insektisida golongan organofosfat di Kecamatan Medan Selayang. Metode : Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode potong lintang. Menggunakan 276 larva nyamuk Aedes aegypti. Hasil : Hasil dari penelitian terdapat larva nyamuk yang rentan (sensitif) terhadap insektisida organofosfat sebesar 66.3%, sedangkan larva nyamuk yang toleran (resistensi sedang) terhadap insektisida organofosfat sebesar 33.7% dan larva nyamuk yang resisten (resistensi tinggi) tidak dijumpai. Kesimpulan : 33.7% larva nyamuk Aedes aegypti toleran (resistensi sedang) terhadap insektisida golongan organofosfat dan larva nyamuk yang resisten (resistensi tinggi) tidak dijumpai.