Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prediksi kebangkrutan
menggunakan model Grover. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
Bagaimana analisis prediksi kebangkrutan Model Grover pada perusahaan Food
and Beverages yang terdaftar di BEI?. Objek penelitian ini adalah perusahaan
makanan dan minuman yang listing di BEI dengan menggunakan teknik judget
sampling yaitu sampel keseluruhan populasi. Teknik analisis data menggunakan
analisis Grover-Skore yang mengklasifikasikan kondisi keuangan perusahaan
dalam kondisi sehat, grey area dan bangkrut. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa indicator Grover-Skore memiliki daya klasifikasi atau daya prediksi untuk
kondisi kesulitan keuangan yang menuju kebangkrutan dan kondisi keuangan
yang baik. Perusahaan makanan dan minuman yang diprediksi bangkrut adalah
PSDN karena hampir setiap tahunnya mengalami kondisi kebangkrutan yang
memiliki nilai Grover_Skore < dari 0,01. Hal ini disebabkan oleh adanya
peningkatan hutang yang terlalu tinggi yang tidak sebanding dengan asset yang
dimiliki perusahaan serta tidak mampu menghasilkan penjualan yang optimal.
Perusahaan makanan dan minuman yang diprediksi tidak bangkrut adalah
perusahaan DLTA, ICBP, INDF, MYOR, MLBI, ROTI, SKBM, SKLT, STTP,
ULTJ, dan ADES karena memiliki nilai Grover_Skore > dari 0,10. Hal ini
disebabkan oleh tingginya asset yang dimiliki perusahaan sehingga perusahaan
mampu menutupi hutang-hutangnya. Selain itu perusahaan juga mampu
menghasilkan penjualan yang maksimal menyebabkan labanya juga maksimal.