dc.description.abstract |
Teknologi beton yang terus berkembang menghasilkan beton mutu tinggi yang
akan menjadi masalah akan kebutuhan beton yang semakin meningkat. Seiring
dengan melambungnya harga semen sebagai bahan utama dalam pembuatan
beton, maka biaya pembuatan beton merupakan suatu permasalahan yang perlu
dicari solusinya guna perkembangan teknologi di bidang kontruksi bangunan.
Maka dari itu pembuatan campuran beton dengan menekan jumlah penggunaan
semen dapat menjadi salah satu solusi permasalahan tersebut. Banyaknya
keperluan masyarakat Indonesia akan bangunan tidak dapat dipisahkan dari
meningkatnya permintaan terhadap bahan-bahan bangunan. Salah satunya adalah
marmer dan kaca yang dalam prosesnya terdapat sampah atau limbah dari hasil
sisa-sisa potongan maupun dibuang tanpa adanya pengelolahan terlebih dahulu.
Maka dari itu perlunya upaya yang dapat dilakukan untuk penanganan jumlah
limbah marmer ataupun limbah kaca dengan melakukan pemanfaatan sebagai
bahan pengisi dalam pembuatan beton. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
kualitas kuat tekan beton campuran limbah marmer dengan limbah kaca. Tempat
pelaksanaan penelitian di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara dengan menggunakan metode dan langkah-langkah yang
dilakukan menurut ASTM dan SNI 03-2834-2000, dengan kuat tekan rencana 20
MPa. Setelah penelitian dilakukan didapat nilai kuat tekan rata-rata beton limbah
marmer 10 % pada umur beton 14 hari sebesar 22.35 MPa dan pada umur 28 hari
sebesar 23.20 MPa. Nilai kuat tekan rata-rata beton limbah kaca 8 % pada umur
14 hari sebesar 22.64 MPa dan pada umur 28 hari sebesar 23.48 MPa. Sedangkan,
nilai kuat tekan rata-rata beton kombinasi limbah marmer 10 % + limbah kaca 8
% pada umur 14 hari sebesar 22.92 MPa dan pada umur 28 hari sebesar 23.77
MPa, dapat ditarik kesimpulan bahwa semua beton variasi limbah marmer 10 %
dan limbah kaca 8 % mengalami peningkatan. Hal ini membuktikan limbah
marmer dan limbah kaca dapat digunakan dalam variasi tertentu |
en_US |