dc.description.abstract |
Teknologi beton yang terus berkembang menghasilkan beton mutu tinggi yang
menjadi masalah akan kebutuhan beton yang semakin meningkat. Seiring dengan
melambungnya harga semen sebagai bahan utama pembuatan beton, maka biaya
pembuatan beton menjadi mahal. Mahalnya biaya pembuatan beton merupakan
suatu permasalahan yang perlu dipecahkan guna perkembangan teknologi di
bidang konstruksi, khususnya pada biaya pembuatan suatu struktur bangunan.
Maka dari itu pembuatan campuran beton dengan menekan jumlah penggunaan
semen, dapat menjadi salah satu solusi permasalahan tersebut. Telah dibuat beton
alternatif dengan limbah industri berupa kulit kerang menjadi sebagian pasir
(filler) dan abu ampas tebu menjadi sebagian semen (filler). Proses pembuatan
serbuk kulit kerang yaitu dijemur terlebih dahulu kemudian dihaluskan
menggunakan alat penghancur (palu) sehingga dihasilkan serbuk kulit kerang
dengan lolos saringan 16 sebagai filler agregat halus dan pembuatan abu ampas
tebu yaitu dijemur terlebih dahulu kemudian dibakar setelah itu di saring dengan
lolos saringan 50 sebagai filler semen terhadap kuat tekan beton dengan
komposisi penambahan serbuk kulit kerang 7% dan abu ampas tebu 4% dalam
waktu perawatan 14 hari dan 28 hari dengan benda uji berbentuk kubus
menggunakan metode ASTM dan SNI 03-2834-1993 dengan target kuat tekan 35
MPa. Setelah penelitian dilakukan terjadi peningkatan tertinggi pada kuat tekan
beton dengan variasi penambahan abu ampas tebu 4% sebesar 6,83 % atau sebesar
30,41 Mpa dari kuat tekan beton normal dan terjadi penurunan tertinggi pada kuat
tekan beton dengan variasi penambahan serbuk kulit kerang 7% sebesar 9.39 %
atau sebesar 31,73 Mpa dari kuat tekan beton normal. Dengan demikian dapat
ditarik kesimpulan bahwa penambahan abu ampas tebu sebagai filler dalam
campuran beton dalam batas tertentu dapat menaikkan nilai kuat tekan beton
sedangkan penambahan serbuk kulit kerang 7% dapat menurunkan nilai kuat
tekan beton. |
en_US |