dc.description.abstract |
Sistem pengaturan lampu lalu lintas saat ini masih menggunakan fixed time. Hal tersebut
dapat menimbulkan kemacetan karena volume kendaraan di setiap jalur berbeda-beda tetapi
lamanya waktu nyala lampu lalu lintas sama. Salah satu metode yang dapat memecahkan
masalah tersebut adalah metode Webster. Metode Webster menggunakan konsep minimisasi
waktu tunda dalam bentuk persamaan waktu siklus optimum untuk menghitung waktu-nyala
lampu lalu lintas berdasarkan kepadatan kendaraan dan lebar jalan. Metode ini diterapkan
untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di persimpangan Jalan Orde Baru Km 12 Binjai.
Adapun perencanaan yang dilakukan penulis yang meliputi analisa terhadap kapasitas
persimpangan, waktu siklus, arus jenuh, system fase dan lain-lain meliputi analisa terhadap
arus jenuh, waktu hijau efektif, dan waktu siklus. Setelah dilakukan survey terhadap volume
lalu lintas, dan geometrik persimpangan selama tujuh hari serta penganalisaan data dengan
menggunakan metode Webster, maka penulis mendapatkan hasil yaitu untuk lampu hijau
fase satu 42 detik, fase dua 65 detik, fase tiga 63 detik. Sedangkan waktu siklus yang ada
dengan 3 fase sebesar 176 detik. Hal ini disebabkan oleh karena meningkatnya pertumbuhan
lalu lintas yang sangat cepat sehingga diperlukannya ada traffic light pada persimpangan
tersebut. |
en_US |