Abstract:
Latar Belakang: DM tipe 2 merupakan penyakit degeneratif yang prevalensinya terus
meningkat di Indonesia, disertai dengan berbagai komplikasi, salah satunya infeksi kulit
berupa dermatofitosis. Dermatofitosis merupakan kasus infeksi kulit yang umum di
negara tropis seperti Indonesia, dan dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita DM
secara umum. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara
penyakit DM Tipe 2 dengan kejadian dermatofitosis di RSUD Dr. RM Djoelham Binjai.
Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik obsevasional dengan pendekatan cross
sectional. Cara pengambilan sampel adalah dengan teknik non-probability sampling
(consecutive sampling) dengan jumlah sampel 250 subyek penelitian. Untuk menentukan
riwayat dermatofitosis dan DM dilakukan dengan penelusuran rekam medik. Data
mengenai karakteristik pasien meliputi umur dan jenis kelamin. Data dianalisis
menggunakan program komputer. Hasil: Penyakit DM tipe 2 berhubungan dengan
kejadian dermatofitosis dengan kekuatan hubungan derajat rendah (R = 0,140; P= 0,038)
dan rasio prevalensi 1,209. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna dengan
derajat korelasi rendah antara penyakit DM tipe 2 dengan dermatofitosis. Kejadian
dermatofitosis lebih sering ditemui pada penderita DM dibandingkan non-DM. Maka,
status DM tipe 2 merupakan faktor risiko terjadinya infeksi dermatofitosis.