dc.description.abstract |
Gempa bumi merupakan suatu fenomena alam yang tidak dapat dielakkan oleh
manusia yang mana kejadian itu mengakibatkan kerugian material dan korban
jiwa. Akibat yang ditimbulkan tersebut kebanyakan terjadi oleh kerusakan dan
runtuhnya suatu bangunan. Teknologi yang dikembangkan pada pondasi
belakangan ini sangat berpengaruh untuk meminimalisir keruntuhan suatu struktur
bangunan akibat gempa bumi. Isolasi dasar merupakan inovasi teknologi yang
diletakkan pada pondasi yang berfungsi mengurangi efek dari gempa bumi.
Kekakuan pada struktur juga mempengaruhi ketahanan bangunan dari kerusakan
dan keruntuhan. Material bresing juga mampu menahan gaya lateral akibat gempa
bumi. Tugas akhir ini bertujuan salah satunya untuk mengetahui respon struktur
gedung yang menggunakan teknologi isolasi dasar di lantai dasar. Gedung
didesain awal 5 lantai dengan perletakan jepit dan gedung 5 lantai dengan isolasi
dasar. Analisis yang dipakai adalah analisis statik ekivalen, analisis respon
spektrum dan analisis beban dorong (push over). Hasil yang didapatkan dari
analisa beban dorong gedung 5 lantai dengan perletakan jepit mampu menahan
gaya sebesar 24797,63 kg dan terjadi simpangan 0,177 m pada simpangan leleh 1
dan gedung 5 lantai dengan isolasi dasar di lantai dasar mampu menahan gaya
sebesar 16970,9 kg dan terjadi simpangan 0,279 m pada simpangan leleh 1. |
en_US |