Abstract:
Perbandingan Jumlah Bakteri Rongga Mulut
Sebelum Dan Sesudah Pemberian Fruktosa Dan
Sukrosa Pada Mahasiswa Angkatan 2014
Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara Pendahuluan: Mulut kaya akan mikroorganisme, diantaranya yaitu Staphylococcus
epidermidis, Staphylococcus aureus, dan beberapa mikrokokus berpigmen yang tergolong
mikroflora normal. Pertumbuhan flora normal pada bagian tubuh tertentu dipengaruhi oleh
kelembaban, suhu, nutrisi dan zat penghambat. Staphylococcus aureus sebagai salah satu
flora normal yang berada di mulut, jika dipengaruhi predisposisi seperti diatas ditambah
penurunan daya tahan tubuh host, maka dapat menimbulkan infeksi. Setelah makan
makanan berkarbohidrat, maka akan terjadi fermentasi terhadap glukosa makanan. Sukrosa
dan glukosa di metabolisme bakteri sehingga terbentuk polisakarida intrasel dan ekstrasel.
Sukrosa oleh bakteri dipecah menjadi glukosa dan fruktosa kemudian glukosa
dimetabolisme menjadi asam laktat, asam format, asam sitrat, dan dekstran. Metode:
Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental dengan desain pretest
postest. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling, dilakukan
pengambilan swab rongga mulut sebanyak dua kali pada pagi hari, besar sampel pada
penelitian ini sebanyak 50 sampel yang dibagi menjadi dua kelompok. Hasil: Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan jumlah koloni bakteri rongga mulut
pada pemberian fruktosa dan sukrosa, dimana peningkatan jumlah bakteri pada fruktosa
lebih tinggi dibanding sukrosa, dengan selisih pretest dan posttest pada fruktosa sebanyak
50.72 x10
CFU/ml. Analisis penelitian
dilakukan dengan menggunakan uji T-independen. Kesimpulan: Dalam penelitian ini
didapatkan peningkatan signifikan pada pemberian fruktosa dan pemberian sukrosa
,kemudian didapatkan perbedaan yang signifikan antara jumlah koloni bakteri setelah
pemberian fruktosa dengan jumlah koloni bakteri setelah pemberian sukrosa.
3 CFU/ml dan pada sukrosa sebanyak 20.16 x10
3 CFU/ml. Analisis penelitian
dilakukan dengan menggunakan uji T-independen. Kesimpulan: Dalam penelitian ini
didapatkan peningkatan signifikan pada pemberian fruktosa dan pemberian sukrosa
,kemudian didapatkan perbedaan yang signifikan antara jumlah koloni bakteri setelah
pemberian fruktosa dengan jumlah koloni bakteri setelah pemberian sukrosa.