Abstract:
Jumlah penduduk di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan. Sehingga, diperlukan kebijakan untuk mengatur jumlah kelahiran agar kelahiran dapat dikendalikan. Salah satu upaya mengendalikan kelahiran adalah melalui program Keluarga Berencana (KB). Tujuan:untuk mengetahui hubungan antara faktor predisposisi (umur, jumlah anak, pendidikan, pengetahuan, sikap), faktor pendukung (ketersediaan alat kontrasepsi), faktor pendorong (dukungan petugas kesehatan, dukungan suami) terhadap pemilihan metode kontrasepsi suntik pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Klinik Pratama Aisyiyah Cabang Teladan 1 (Academic Health Center FK UMSU). Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitikdengan desain cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 45 responden. Hasil:Hasil penelitian diperoleh bahwa umur (p=0,024), pengetahuan (p=0,005) dan ketersediaan alat kontrasepsi (p=0,022) memiliki hubungan yang signifikan dengan pemilihan metode kontrasepsi suntik. Sedangkan jumlah anak (p=0,429), pendidikan (p=0,550), sikap (p=0,187), dukungan petugas kesehatan (p=0,093), dukungan suami (p=0,218) tidak berhubungan dengan pemilihan metode kontrasepsi suntik. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara umur, pengetahuan dan ketersediaan alat kontrasepsi dengan pemilihan metode kontrasepsi suntik