dc.description.abstract |
Indonesia merupakan negara yang berpotensi terhadap bencana. Tahun 2018
Gempa Lombok dan Tsunami Palu, Sigi, Donggala merupakan bencana terbesar
yang mengakibatkan jatuhnya korban meninggal dunia, rusaknya rumah warga
dan infastruktur kota. ACT sebagai lembaga kemanusiaan dan sosial menjalankan
peran dalam penanganan bencana dengan cepat dan tepat serta, melakukan
penggalangan dana untuk korban bencana. Komunikasi merupakan nadi dari
keberlangsungan sebuah organisasi. Suatu organisasi tidak akan berjalan tanpa
adanya komunikasi. Maka penting adanya penerapan komunikasi organisasi untuk
membangun jaringan baik secara internal atau eksternal guna mewujudkan tujuan
yang ingin dicapai. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori komunikasi
interpersonal, komunikasi organisasi dan komunikasi bencana serta menejemen
bencana. ACT dalam menggalang dana diawalin dengan pembentukan program
kemanusiaan yang dekat dengan masyarakat dan berdampak baik bagi korban
bencana yang membutuhkan. Ketika program tercipta maka langkah selanjunya
mensosialisasikan program tersebut pada aksi penggalangan dana korban Gempa
Lombok dan Tsunami Sulawesi. Sosialisasi ini dapat di implementasikan
menggunakan beberapa media baik itu media konvensional (Koran majalah
spanduk, baliho, brosur) ACT juga menggunakan media sosial seperti website,
Instagram, facebook, dan twitter. Selain itu ACT juga menggunakan live
streaming untuk melaporkan situasi dalam pelakasanaan program saat
penggalanganan dana korban Gempa Lombok dan Tsunami Palu, Sigi dan
Donggala |
en_US |