Abstract:
Latar Belakang : Diabetes Mellitus (DM) merupakan ancaman kesehatan
masyarakat global terutama Diabetes Mellitus tipe 2.
Angka prevalensi DM di
Indonesia berdasarkan data RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2013
adalah 8,9%. Pengobatan dengan agen hipoglikemik dapat dilakukan dengan
menggunakan obat kimiawi sintetik maupun obat tradisional. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa buncis (Phaseolus vulgaris L.) memiliki efek
antihiperglikemik. Kandungan aktif buncis yang berperan dalam proses menekan
tingkat kadar gula dalam darah adalah zat beta sitosterol dan stigmasterol.
Metode
Penelitian : Desain penelitian ini Pre test post test control group design. Waktu
penelitian Juli-Oktober 2017 dengan jumlah sampel 32 orang di Puskesmas
Kecamatan Medan Tembung. Hasil Penelitian : Penderita DM yang paling
banyak adalah perempuan 17 orang (53,1%), Usia Penderita DM yang paling
banyak 51–60 tahun adalah 12 orang (37.5 %), terdapat pengaruh pemberian jus
buncis (Phaseolus vulgaris L.) terhadap penurunan KGD pada hari ke 7 dan 14
dengan p-value 0,026 dan p-value 0,013 (α = 0,05). Kesimpulan : Terdapat
pengaruh pemberian jus buncis (Phaseolus vulgaris L.) terhadap penurunan KGD
di Puskesmas Kecamatan Medan Tembung 2017.