Abstract:
Penyisihan kerugian kredit merupakan pembentukan cadangan terhadap
seluruh kredit yang diberikan. Penyisihan kerugian kredit dibentuk sebesar
estimasi kerugian kredit yang tidak dapat ditagih sesuai dengan mata uang
denominasi yang diberikan (PSAK 31 paragraf 16). Bank dapat membentuk
penyisihan pada masa lalu. Pada akhir tahun wajib membentuk penyisihan
kerugian kredit sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan asosiatif. Perusahaan
yang dipilih untuk menjadi objek penelitian ini adalah PT. Bank SUMUT Kantor
Pusat Medan yang beralamat di Jl. Imam Bonjol No. 18 Medan. Pengamatan
dilakukan selama 5 tahun yaitu dimulai dari tahun 2012 sampai tahun 2016.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi dokumentasi.
Data yang digunakan berupa laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba
rugi, dan laporan kualitas aktiva produktif. Teknik analisis data dalam penelitian
ini menggunakan statistik deskiptif, regresi linear berganda, uji asumsi klasik, ujit dan uji–f yang diolah menggunakan program SPSS ( Statistic Package For the
Social Sciens) For windows versi 22.00 dan koefisien determinasi. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa NPL, kredit macet dan laba bersih secara
parsial hanya NPL dan kredit macet yang berpengaruh secara signifikan terhadap
penyisihan kerugian kredit sedangkan secara simultan NPL, kredit macet dan laba
bersih berpengaruh secara signifikan terhadap penyisihan kerugian kredit pada
PT. Bank SUMUT Kantor Pusat Medan.