Abstract:
Pendahuluan: Rinosinusitis merupakan suatu proses inflamasi pada mukosa hidung dan sinus paranasal. Rinosinusitis merupakan penyakit yang sering ditemukan dalam praktek dokter sehari-hari dan juga dianggap sebagai salah satu penyebab kesehatan tersering di seluruh dunia.Rinosinusitis menyebabkan beban ekonomi yang tinggi dan penurunan kualitas hidup yang cukup besar, produktivitas menurun dan juga konsentrasi dalam bekerja. Rinosinusitis kronis adalah proses inflamasi pada mukosa sinus oleh karena infeksi yang berlangsung lebih dari 3 bulan. Perubahan pola kuman yang terjadi terus-menerus diperkirakan berpengaruh terhadap peningkatan prevalensi penyakit ini. Metode: Penelitian deskriptif ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional studymengenai pola kuman pada penderita rinosinusitis kronis yang dilakukan di Rumah Sakit Haji Medan pada bulan September sampai Desember 2017. Sampel diambil dengan menggunakan tindakan bedah sinus endoskopi fungsional dan kemudian dilakukan kultur pada media perbenihan. Hasil:Dari 26 pasien, dijumpai penderita laki-laki sebanyak 57,7%, perempuan 42,3%. Kelompok umur 0-20 tahun 7,7%, 21-40 tahun 65,4% dan >40 tahun 26,9%. Tipe sinusitis maksilaris 42,3%, tipe multisinusitis 30,8% dan tipe pansinusitis 26,9%. Keluhan utama hidung tersumbat 50%, nyeri kepala 34,6%, hidung berbau 3,9% dan nyeri wajah 11,5%. Bakteri yang terbanyak adalah Staphylococcus aureus 34,6% kemudian diikuti Proteus sp 23,1 % dan yang paling sedikit adalah Staphylococcus albus dan Staphylococcus sp 7,7%. Jamur yang paling banyak adalah Candida sp 42,3%. Kesimpulan:Data profil kuman pada kultur sekret penderita rinosinusitis kronis di Rumah Sakit Haji Medan pada September-Desember 2017 yang terbanyak adalah bakteri Staphylococcus aureus dan jamur yang terbanyak adalah Candida sp.