Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apa faktor penyebab
rendah dan turunnya Kinerja Keuangan yang diukur dengan rasio likuiditas yang
terdiri dari cash ratio, untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana penerapan
GCG dan untuk mengetahui dan menganalisis Bagaimana GCG dalam
meningkatkan kinerja keuangan yang diukur dengan Rasio Likuiditas yang terdiri
dari cash ratio, current ratio pada Perum Perumnas Regional I Medan.
Pendekatan penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan jenis data
kuantitatif, penelitian ini dilakukan dengan data yang diterima dari Perum
Perumnas Regional I Medan berupa laporan laba rugi dan neraca sehingga
memberikan gambaran yang cukup jelas untuk menganalisis serta
membandingkan dengan teori yang ada. Data penelitian yang dilakukan berupa
data primer dan data skunder. Teknik analisa data yang digunakan berupa teknik
analisis deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Cash Ratio belum memenuhi standar yang
telah ditetapkan BUMN sebesar 35%. Hal ini menunjukkan kondisi yang kurang
baik bagi perusahaan disebabkan menurunnya kas perusahaan dan meningkatnya
jumlah hutang perusahaan. Berarti perusahaan belum mampu dalam membayar
hutang jangka pendek atau hutang yang telah jatuh tempo dengan menggunakan
kas perusahaan. Hal ini juga disebabkan karena perusahaan kurang maksimal
dalam pengelolaan asset yang tertanam dalam bentuk kas yang dimiliki. GCG
dalam meningkatkan kinerja keuangan pada Perum Perumnas Regional I Medan
dapat membuktikan informasi mengenai kinerja perusahaan sebagian yang diukur
dengan rasio likuiditas yaitu current ratio sudah berada diatas standart BUMN
yaitu 125% akan tetapi cash ratio masih berada dibawah standart BUMN yaitu
35%. Dari hasil penelitian penulis menyimpulkan bahwa skor Good Corporate
Governance yang meningkat belum mampu meningkatkan kinerja keuangan yang
diukur dengan rasio likuiditas Perum Perumnas Regional 1 Medan. Dilihat dari
hasil perhitungan cash ratio masih berada dibawah standart BUMN.