Abstract:
Latar Belakang: Kecacingan pada anak umumnya disebabkan oleh Soil
Transmitted Helminths (STH), yang dikaitkan dengan kebersihan pribadi yang
buruk dan kurangnya air bersih. Kampung Aur merupakan salah satu daerah
pinggiran sungai Deli di kota Medan. Metode: Penelitian ini adalah analitik cross
sectional dengan total purposive sampling anak usia 5-10 tahun di Kampung Aur
Lingkungan IV, Kota Medan. Setelah persetujuan etik dan orangtua, data diambil
dengan menggunakan kuisioner yang telah divalidasi. Parasit cacing pada feses
diidentifikasi oleh petugas independen di laboratorium parasitologi Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).Hasil: Dari 61
anak usia 5-10 tahun di lingkungan IV, 43 anak mengisi kuisioner dan
menyerahkan fesesnya. Didapat 32 anak terinfeksi STH (74.4%) dengan jenis
kelamin terbanyak adalah laki-laki (22 orang; 51,2%) dan usia paling sering 7
tahun (8 orang; 25,0%). Jenis infeksi STH terbanyak adalah Ascaris Lumbricoides
(21 orang; 65,6%). Intensitas infeksi STH dalam kategori ringan berjumlah 28
orang (87,5%). Klasifikasi anak yang sering menggunakan air sungai berjumlah
16 orang, 15 anak (93,8%) terinfeksi STH (p < 0,047). Klasifikasi anak dengan
hygiene pribadi cukup berjumlah 21 orang, 20 anak (95,2%) terinfeksi STH (p <
0,000) Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan air
sungai terhadap infeksi STH pada anak usia 5-10 tahun.