Abstract:
Latar belakang : Sindroma metabolik merupakan kumpulan gejala yang menyebabkan penyakit kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler memiliki angka kejadian yang cukup tinggi dan paling banyak menyebabkan kematian di dunia. Pada penelitian di Finlandia, risiko penyakit kardiovaskuler meningkat 3,5 kali lipat dengan adanya sindroma metabolik. Pada kondisi sindroma metabolik terjadi peningkatan kadar kolesterol total dan trigliserida karena terjadi peningkatan diet aterogenik, kurangnya aktivitas fisik dan konsumsi alkohol. Setelah melalui proses fermentasi, air nira akan memproduksi tuak yang mengandung air 88%, karbohidrat 11,8%, protein 0,23%, lemak 0,02%, mineral 0,03% dan alkohol 4%-5%. Madu merupakan cairan manis yang dihasilkan oleh lebah berasal dari berbagai sumber nektar yang mengandung antioksidan. Tujuan : Penelitian ini meneliti pengaruh pemberian madu terhadap kadar kolesterol total dan trigliserida tikus putih (Rattus norvegicus L.) jantan galur wistar yang telah diinduksi tuak. Metode: Penelitian ini adalah true experiment dengan rancangan pretest-posttest with control group. Hasil penelitian : Berdasarkan hasil uji hipotesa dengan uji Wilcoxon dan uji Mann-Whitney, terdapat pengaruh pemberian madu terhadap kadar kolesterol total tikus serta secara rata-rata terdapat penurunan kadar kolesterol total dan trigliserida dengan p<0,05. Kesimpulan : Terdapat pengaruh pemberian madu terhadap kolesterol total dan trigliserida tikus putih (Rattus norvegicus L.) jantan galur wistar yang telah diinduksi tuak.