Abstract:
Latar Belakang: Kualitas tidur adalah kepuasan individu terhadap tidurnya, sehingga individu tersebut tidak merasa lelah, gelisah, lesu, mempunyai kantung mata atau kehitaman di sekitar mata, konjungtiva merah, sulit berkonsentrasi, sakit kepala dan sering menguap atau mengantuk. Gangguan sulit tidur (insomnia) adalah keadaan seseorang dengan kuantitas dan kualitas tidur yang kurang, apabila berkepanjangan dapat mengganggu kesehatan fisik maupun psikis. Prevalensi insomnia bervariasi berdasarkan defenisi dan kriteria diagnostik yang spesifik, sehingga perkiraan angka kejadian insomnia dengan rentang 10%-40%. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan kualitas tidur mahasiswa fakultas kedokteran universitas muhammadiyah sumatera utara yang sedang mnyelesaikan tugas akhir. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan rancangan “Cross Sectional Study”. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 96 mahasiswa FK UMSU angakatan 2013 yang sedang menyelesaikan tugas akhir. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling pada tanggal 22 November 2016. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistik Chi-square. Hasil: didapatkan bahwa dari 96 responden, sebanyak 38 orang (39,6%) dengan keadaan normal, 33 orang (34,4%) dengan stres ringan, 14 orang (14,6%) dengan stres sedang, 11 orang (11,5%) dengan stres berat, sedangkan untuk kualitas tidur didapatkan sebanyak 18 orang (18,8%) memiliki kualitas tidur yang baik dan 78 orang (81,3%) memiliki kualitas tidur yang buruk. Hasil uji statistic chi-square dari penelitian ini menunjukkan hasil p-value= 0.000.Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan kualitas tidur.