Abstract:
Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui perlakuan akuntansi aset biologis
pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan dengan menggunakan IAS 41 dan juga
untuk mengetahui mengapa belum digunakannya IAS 41 dalam pengakuan dan
pengukuran aset biologis PT. Perkebunan Nusantara IV Medan. Penulis
melakukan penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif. Jenis data yang
dikumpulkan berupa data kuantitatif dan kualitatif, yang mana sumber data yang
digunakan adalah data primer dan skunder, teknik pengumpulan data berupa
dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diketahui (1)
Dampak dari penerapan IAS 41 terhadap penyajian laporan keuangan yang terkait
dengan aktivitas agrikultur pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan adalah
adanya perubahan pada penilaian aset biologis. Sebelum penerapan IAS 41
perusahaan masih mengakui adanya akumulasi depresiasi pada aset biologis.
Sedangkan setelah penerapan IAS 41, perusahaan tidak lagi mengakui adanya
akumulasi depresiasi. (2) Perbandingan perlakuan akuntansi aset biologis PSAK
16 dan IAS 41 tidak terlalu berbeda terhadap pengakuan dan pengungkapannya
akan tetapi terdapat perbedaan yang signifikat terhadap pengukurannya.
pengukuran PSAK 16 menggunakan harga perolehan sedangkan IAS 41
menggunakan nilai wajar. Pengukuran aset biologis pada PT. Perkebunan
Nusantara IV Medan yang hanya berdasarkan harga perolehan dipandang belum
mampu memberikan informasi yang relevan bagi pengguna laporan keuangan.